Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Dokter yang Mengabdi di Gaza Dipenjara oleh Israel: 'Saya Tidak Tahu Alasan, Mengapa Saya Ditahan?'

Saluran 13 Israel menayangkan rekaman Dr. Hussam Abu Safiya, kepala Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, yang diborgol di tahanan Israel. 

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar Instagram/dr.hussam73
DOKTER DITAHAN- Dr Hussam Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, masih dipenjara oleh Israel dan telah menghadapi "penyiksaan berat," menurut pernyataan yang dirilis oleh keluarganya pada 12 Februari.  Keluarga Dr. Hussam Abu Safia mengatakan dia ditahan di sel isolasi selama berminggu-minggu dan diberi makanan yang sangat sedikit. 

Dokter yang Mengabdi di Gaza Dipenjara oleh Israel: 'Saya Tidak Tahu Alasan, Mengapa Saya Ditahan?'

TRIBUNNEWS.COM- Saluran 13 Israel menayangkan rekaman Dr. Hussam Abu Safiya, kepala Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, yang diborgol di tahanan Israel

Abu Safiya tampak kelelahan, lebih kurus daripada saat ia ditahan dan tampak dia telah menua. 

Pengacara dan keluarganya mengatakan bahwa ia menghadapi 'penganiayaan dan penyiksaan berat' oleh pasukan pendudukan Israel setelah penahanannya pada 27 Desember 2024. 

Ada laporan bahwa Abu Safiya mungkin akan dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan minggu ini antara Israel dan Hamas.

 

 

 

 

Dr. Husam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, mengatakan dirinya tidak mengetahui tuduhan terhadapnya atau alasan penahanannya oleh tentara Israel.

 

Pernyataan tersebut disampaikannya saat wawancara dengan reporter Yossi Eli dari Channel 13 Israel yang disiarkan pada Rabu malam.

Ini menjadi momen pertama Abu Safiya muncul ke publik sejak dia ditangkap oleh tentara Israel pada bulan Desember. Dia terlihat di Penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki dengan wajah pucat dan tangan serta kakinya diborgol.

Abu Safiya menjadi terkenal karena peran kemanusiaannya selama aksi genosida Israel di Gaza dan merupakan salah satu dokter terkemuka yang terus bekerja di bawah pemboman untuk menyelamatkan warga yang terluka.

Pasukan Israel menangkapnya pada akhir Desember setelah menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, memaksanya keluar dengan todongan senjata setelah rumah sakit tersebut hancur dan tidak dapat dioperasikan lagi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved