Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Parlemen Yordania: 12 Ribu Pasukan Israel Sudah di Depan Pintu, Pelanggaran Kedaulatan!

Parlemen Yordania menilai, kehadiran 12 ribu pasukan Israel di perbatasan dan aneksasi Lembah Yordan adalah pelanggaran kedaulatan

khaberni
PERBATASAN - Tembok perbatasan sepanjang ratusan kilometer dari garis perbatasan Israel dengan Yordania. IDF mempertimbangkan membentuk divisi militer baru di perbatasan dengan Yordania karena meningkatnya ancaman. 

Parlemen Yordania: 12 Ribu Pasukan Israel Sudah di Ujung Hidung, Caplok Lembah Yordan

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Parlemen Yordania, Saleh Abdul Karim Al-Armouti dilaporkan mengajukan pertanyaan kepada Perdana Menteri Yordania, Dr Jaafar Hassan, seputar stablitas keamanan di perbatasan negara tersebut dengan Israel.

Pertanyaan itu berisi tentang langkah-langkah politik, hukum, diplomatik, keamanan dan media yang diambil oleh pemerintah Yordania terkait manuver Israel membangun tembok di perbatasan.

Baca juga: Hijaunya Israel-Suramnya Gaza, Saat Helikopter Black Hawk Yordania Bolak-balik di Langit Palestina

"Pernyataan sehubungan dengan pengumuman musuh Zionis (Israel) tentang proyek untuk menutup apa yang disebut "perbatasan timur" dengan Yordania dengan membangun tembok pemisah rasis sepanjang 238 km," tulis laporan Khaberni, mengutip isi surat parlemen dari Saleh Abdul Karim Al-Armouti ke pihak ekskutif.

Pertanyaan juga menyinggung soal kehadiran pasukan Israel (IDF) di 'depan pintu' Yordania.

"Parlemen juga mempertanyaan langkah pemerintah Yordania atas kehadiran pasukan Israel di garis depan barat yang diperkirakan berjumlah tidak kurang dari 12.000 tentara Zionis, dan pengumuman aneksasi Lembah Yordan dan Laut Mati utara ke entitas Zionis," tulis laporan Khaberni.

Pertanyaan Al-Armouti adalah: "Apakah pemerintah tidak tahu bahwa ini merupakan serangan terhadap kedaulatan, keamanan, dan stabilitas negara Yordania, dan pelanggaran hukum internasional, konvensi internasional, dan semua perjanjian yang ditandatangani Yordania dengan musuh?"

Garis perbatasan antara wilayah pendudukan Israel dan Yordania.
PAGAR PERBATASAN - Garis perbatasan antara wilayah pendudukan Israel dan Yordania. Israel dilaporkan akan membangun tembok ratusan kilomter di sepanjang perbatasan ini. (khaberni/HO)

Al-Armouti menanyakan kepada Hassan apakah pemerintah Yordania memiliki keinginan untuk mengajukan pengaduan ke Mahkamah Kriminal Internasional, dengan mempertimbangkan hal ini sebagai pelanggaran perdamaian dan keamanan internasional serta kejahatan terhadap kemanusiaan.

Al-Armouti juga mempertanyakan apakah pemerintah Yordania memiliki niat untuk mengajukan pengaduan ke Mahkamah Internasional di Den Haag, yang sebelumnya pada tahun 2004 telah memutuskan untuk mempertimbangkan pembangunan tembok sepanjang tidak kurang dari 142 km di wilayah Palestina yang diduduki sebagai tembok rasis yang bertentangan dengan hukum internasional dan harus dihilangkan.

Israel Hendak Caplok Lembah Yordan-Tepi Barat

Niat Israel membangun apa yang mereka sebut sebagai "infrastruktur penghalang" di sepanjang perbatasan dengan Yordania belakangan dicurigai sebagai bagian dari upaya aneksasi dua wilayah Palestina.

Ulasan Khaberni, Kamis (5/12/2024) lalu, menyebut kecurigaan tentang motif sebenarnya Israel membangun pagar pembatas ini muncul saat entitas pendudukan itu "meningkatkan proyek-proyek dan langkah-langkahnya di berbagai tingkat dalam upaya untuk melaksanakan rencana untuk mencaplok Tepi Barat dan Lembah Yordan."

Baca juga: Dihantui Serangan Iran, Israel Percepat Pembangunan Pagar 335 Km Perbatasan Yordania-Israel

"Hal ini (pembangunan pagar pembatas) juga terjadi pada tahap di mana pendudukan bergerak menuju penerapan fakta-fakta yang tidak dapat dibantah kalau mereka berusaha mencapai tujuannya di Tepi Barat, yang paling penting adalah aneksasi," kata ulasan tersebut.

Sebagai informasi, perbatasan antara wilayah pendudukan Israel dan Yordania memiliki panjang 335 km, 238 km di antaranya berada di wilayah pendudukan dan 97 km berada di Tepi Barat.

Tujuan Politik

Sekretaris Jenderal Kampanye Akademik Internasional Menentang Pendudukan dan Apartheid, Ramzi Odeh, dikutip dari ulasan Khaberni, menegaskan kalau proyek pembangunan tembok di perbatasan dengan Yordania terutama memiliki tujuan politik.

"Dan tujuan Israel ini sangat berbahaya bagi perjuangan Palestina, dengan menjadikan pendudukan di Tepi Barat sebagai penguasaan permanen, meskipun faktanya resolusi internasional mengakui bahwa pendudukan tersebut bersifat sementara," kata dia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved