Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Menhan Israel Ancam Zakaria Zubeidi: Satu Kesalahan, Anda akan Kumpul Lagi dengan Teman Lama

Israel Katz jelas menjadi satu di antara banyak orang Israel yang cemas atas pembebasan Zakaria Zubeidi. Dia adalah ikon perlawanan Palestina di Jenin

Tangkap layar YouTube Al Mayadeen English
HAPUS PENDUDUKAN ISRAEL - Tangkap layar yang diambil di YouTube Al Mayadeen English, Minggu (2/2/2025), menampilkan Zakaria al-Zubaidi, tahanan Palestina yang dibebaskan Israel. Al-Zubaidi menekankan bahwa kebebasannya tetap tidak lengkap selama rakyat Palestina terus hidup di bawah pendudukan. 

Ia menyatakan bahwa para tahanan menjadi sasaran perlakuan brutal oleh penjaga penjara.

"Situasinya sangat, sangat buruk, dan kami berharap semua pihak yang peduli dengan isu-isu kebebasan dan kemanusiaan akan memperhatikan tahanan kami, karena situasinya sangat sulit dalam segala aspek," katanya.

"Jatah makanan yang sedikit, kondisi sel yang buruk, tidak ada akses membaca, tidak ada komunikasi, tidak ada televisi, dan tidak ada berita."

"Mereka benar-benar diisolasi dari dunia luar."

Pesan untuk Komunitas Internasional

Al-Zubaidi kemudian menyampaikan pesan kepada masyarakat internasional.

Baca juga: Soal Relokasi Warga Gaza, Kremlin Tegaskan Hak Rakyat Palestina Tinggal di Tanah Mereka

"Dunia yang memberi pendudukan ini hak atas tanah saya harus memberi saya kebebasan."

"Hidup saya tanpa kebebasan tidak ada artinya, dan mereka yang merampas kebebasan saya serta anak-anak saya harus mengembalikannya," katanya, terutama menyebut Inggris, Prancis, dan AS sebagai sekutu Israel.

"Mereka harus memikirkan kesalahan mereka, dan memperbaiki kesalahan yang telah mereka lakukan terhadap saya dan anak-anak saya."

Meskipun secara terbuka mendukung solusi dua negara, ketiga negara tersebut memberikan dukungan kepada Israel, baik secara diplomatik maupun melalui bantuan militer, khususnya AS.

Pemerintah garis keras Israel saat ini sepenuhnya menolak status negara Palestina.

Israel terus memperluas permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dua wilayah yang diharapkan banyak warga Palestina sebagai bagian dari negara masa depan mereka, serta Jalur Gaza yang telah hancur akibat perang.

Arab Saudi, yang selama bertahun-tahun didesak oleh AS untuk ikut serta dalam kesepakatan normalisasi dengan Israel, menyatakan hanya akan menyetujui kesepakatan tersebut setelah Palestina diberikan status kenegaraan.

 

(oln/rntv/tribunnews/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved