Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Menhan Israel Ancam Zakaria Zubeidi: Satu Kesalahan, Anda akan Kumpul Lagi dengan Teman Lama

Israel Katz jelas menjadi satu di antara banyak orang Israel yang cemas atas pembebasan Zakaria Zubeidi. Dia adalah ikon perlawanan Palestina di Jenin

Tangkap layar YouTube Al Mayadeen English
HAPUS PENDUDUKAN ISRAEL - Tangkap layar yang diambil di YouTube Al Mayadeen English, Minggu (2/2/2025), menampilkan Zakaria al-Zubaidi, tahanan Palestina yang dibebaskan Israel. Al-Zubaidi menekankan bahwa kebebasannya tetap tidak lengkap selama rakyat Palestina terus hidup di bawah pendudukan. 

Gencatan senjata mulai berlaku di Gaza sejak 19 Januari setelah 15 bulan serangan Israel yang menewaskan lebih dari 47.000 orang.

Berbicara kepada wartawan dan pendukung yang datang untuk menyambutnya di kota Al-Bireh, Tepi Barat yang diduduki, pada Jumat (31/1/2025), Al-Zubaidi mengatakan bahwa ia dipenjara demi rakyat Palestina.

Namun, ia menegaskan bahwa kebebasannya tidak lengkap jika Palestina belum mendapatkan kemerdekaannya.

Setelah banyak pengorbanan, sudah saatnya mendirikan negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, tambahnya.

"Jika tidak ada persatuan nasional, kita tidak akan pernah memperoleh kebebasan," kata anggota Fatah tersebut.

Fatah, yang memimpin Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat, merupakan pesaing lama Hamas yang menguasai Gaza.

Baca juga: Rusia Tegaskan Hak Rakyat Palestina di Tanah Gaza

Kondisi Menyedihkan di Penjara Israel

Al-Zubaidi, yang kehilangan ibu, saudara laki-laki, dan putranya dalam serangan Israel, adalah salah satu dari lima tahanan Palestina yang berhasil melarikan diri dari penjara Gilboa pada September 2021.

Namun, mereka ditangkap kembali beberapa hari kemudian.

Ketika ditanya oleh situs saudara The New Arab, Al-Araby Al-Jadeed, tentang pengalamannya di penjara, Al-Zubaidi tidak banyak bercerita.

Ia hanya mengatakan bahwa kondisi di sana sangat buruk, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Pendudukan Israel membalas dendam kepada seluruh rakyat Palestina," katanya.

"Kami memohon kepada Tuhan agar bermurah hati kepada rakyat kami di Jalur Gaza, mengembalikan mereka dengan selamat ke rumah mereka, dan agar mengasihani kamp Jenin serta Tepi Barat, karena seluruh rakyat Palestina sedang diserang."

Israel telah melakukan operasi militer brutal di kamp Jenin sejak bulan lalu, yang telah menewaskan dan melukai puluhan warga Palestina.

Kamp Jenin, tempat Al-Zubaidi dilahirkan, telah lama menjadi sasaran serangan tentara Israel.

Meskipun tidak banyak berbicara tentang pengalamannya sendiri, Al-Zubaidi berbicara secara umum tentang kondisi tahanan Palestina.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved