Konflik Palestina Vs Israel
Dokumen yang Bocor Ungkap Kemesraan Microsoft dan Israel dalam Penghancuran Gaza: IDF Andalkan AI
dokumen yang bocor itu mengungkap bagaimana Israel mengintegrasikan teknologi Microsoft untuk memproduksi kebutuhan perang yang menghancurkan Gaza
Staf dan kontraktor Microsoft juga telah bekerja sama erat dengan personel militer di seluruh IDF, memberikan saran dan dukungan teknis baik dari jarak jauh maupun di pangkalan militer.
Selama serangan Gaza, para teknisi Microsoft memberikan dukungan kepada unit intelijen IDF seperti Unit 8200 dan unit mata-mata rahasia lainnya, Unit 9900 – yang mengumpulkan dan menganalisis intelijen visual – untuk mendukung penggunaan infrastruktur cloud mereka.
Menurut berkas tersebut, antara dimulainya perang pada Oktober 2023 hingga akhir Juni 2024, Kementerian Pertahanan Israel setuju untuk membeli 19.000 jam dukungan teknik dan layanan konsultasi dari Microsoft untuk membantu berbagai unit IDF.
Kesepakatan tersebut tampaknya menghasilkan dana sekitar 10 juta dolar AS untuk Microsoft.
'Pergeseran Paradigma'
Dalam sebuah buku terbitan tahun 2021 yang diungkapkan The Guardian kalau dirinya adalah penulis buku itu, kepala Unit 8200 IDF saat itu memperkirakan permintaan IDF terhadap komputasi awan akan mendorongnya untuk bermitra dengan perusahaan seperti Microsoft dan Amazon "dengan cara yang mirip dengan hubungan mereka saat ini" dengan produsen senjata besar seperti Lockheed Martin.
Dua tahun kemudian, saat Israel melancarkan invasi darat dan kampanye udara di Gaza, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kecepatan dan intensitasnya, permintaan IDF yang tak terpuaskan akan bom diimbangi oleh kebutuhannya akan akses yang lebih besar ke layanan komputasi awan.
Hal ini menciptakan peluang bagi Microsoft untuk mempererat hubungannya dengan IDF.
Pada bulan November 2023, menurut dokumen itu, Kementerian Pertahanan Israel meminta bantuan perusahaan tersebut untuk memberikan dukungan cepat kepada unit komputasi pusat militer, yang dikenal sebagai Mamram.
Bertanggung jawab atas infrastruktur teknologi militer, Mamram telah menjadi yang terdepan dalam peralihan IDF menuju ketergantungan yang lebih besar pada perusahaan cloud komersial.
Komandan unit tersebut mengatakan pada sebuah konferensi industri pertahanan di Tel Aviv tahun lalu bagaimana pada awal invasi darat Israel, sistem IDF kewalahan, yang menyebabkan unit tersebut membeli daya komputasi dari "dunia sipil".
Dalam pernyataan yang diungkapkan oleh +972 dan Local Call , Kolonel Racheli Dembinsky menjelaskan bahwa keuntungan paling signifikan yang diberikan oleh perusahaan cloud adalah "kekayaan layanan yang luar biasa", termasuk kemampuan AI mereka yang canggih.
Bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan ini, katanya, memberi IDF "efektivitas operasional yang sangat signifikan" di Gaza.
Meskipun Dembinsky tidak menyebutkan nama penyedia cloud yang kini diandalkan IDF, logo Azure beserta logo Amazon Web Services dan Google Cloud ditampilkan dalam slide kuliahnya.
Menurut analisis dokumen yang bocor, konsumsi bulanan rata-rata militer Israel atas fasilitas penyimpanan cloud Microsoft Azure pada enam bulan pertama perang adalah 60 persen lebih tinggi daripada empat bulan menjelang perang.
Dokumen tersebut menunjukkan konsumsi militer terhadap produk berbasis AI Microsoft juga melonjak dalam periode yang sama.
Konflik Palestina Vs Israel
Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Palestina, Siap Lahir Batin Jadi Relawan Perempuan Satu-satunya |
---|
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.