Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Konflik Gaza Capai Titik Terang, Trump Klaim Netanyahu dan Hamas Bersedia Tekan Kesepakatan Damai

Trump mengumumkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kelompok militan Hamas menunjukkan kesediaan untuk mendukung proposal perdamaian

Facebook The White House
TRUMP DAN NETANYAHU - Foto diambil dari Facebook The White House pada Rabu (25/6/2025), Trump mengumumkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kelompok militan Hamas menunjukkan kesediaan untuk mendukung proposal perdamaian 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kelompok militan Hamas menunjukkan kesediaan untuk mendukung proposal perdamaian yang disponsori AS.

Momen ini menandai titik terang dalam konflik Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun, tepatnya sejak 7 Oktober 2023 saat Israel memulai agresinya di Gaza.

Dalam laporan resmi, Trump menyebut kedua pihak kini “sangat dekat” untuk mencapai kesepakatan yang sebelumnya sulit diwujudkan.

Pernyataan itu diungkap usai Presiden Trump menggelar pertemuan empat mata Bersama PM Netanyahu di ruang Gedung Putih, pada Senin (29/9/2025).

“Perdana Menteri Netanyahu sangat jelas tentang penentangannya terhadap negara Palestina, dan saya menghormati posisinya. Namun, apa yang dia lakukan hari ini sangat baik untuk Israel,” kata Trump dikutip dari Al Jazeera.

Meskipun Netanyahu secara historis menentang pembentukan negara Palestina, namun pemimpin Zionis itu melihat bahwa persetujuan terhadap rencana ini memungkinkan Israel untuk mengurangi eskalasi konflik.

Selain itu Israel juga berpeluang mendapatkan kontrol yang lebih terukur atas wilayah sensitif, dan menerima dukungan internasional dalam menjaga keamanan nasional.

Alasan itu yang mendorong Netanyahu untuk menyatakan dukungan terhadap rencana Trump, karena ia menilai langkah-langkah dalam proposal tersebut dapat mengamankan kepentingan Israel sambil tetap menawarkan solusi yang realistis bagi perdamaian. 

Isi Proposal

Adapun isi proposal perdamaian 21 poin mencakup sejumlah langkah strategis seperti penghentian segera serangan militer di Gaza.

Proposal juga mengatur penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza, yang diikuti dengan penempatan pengawasan internasional. Pengawasan ini dirancang untuk memastikan Hamas maupun kelompok lain mematuhi gencatan senjata.

Baca juga: Israel vs Everybody: Trump Tekan Netanyahu, Ajak Bertemu Bahas Gaza di Gedung Putih

Trump juga menggagas program rekonstruksi besar-besaran di Gaza, dengan dukungan dana dari negara-negara donor, terutama negara Arab dengan tujuan menciptakan keamanan dan stabilitas jangka Panjang.

Proposal ini turut menawarkan amnesti bagi anggota Hamas yang menerima koeksistensi damai, sementara anggota lainnya diberi opsi meninggalkan Gaza ke negara-negara yang tidak ditentukan.

Trump menyatakan bahwa rencana ini bertujuan tidak hanya untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua tahun, tetapi juga membuka jalan bagi bantuan kemanusiaan skala besar di Gaza, yang akan diawasi oleh PBB dan Bulan Sabit Merah. 

Hamas Beri Sinyal Positif

Merespons tawaran proposal damai Negosiator Hamas menyatakan bahwa pihaknya akan meninjau proposal yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan itikad baik.

Hal ini menandai langkah penting dalam upaya mengakhiri konflik Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved