Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Manut AS, Netanyahu Akui Kesalahan ke Qatar Sampaikan Permintaan Maaf Atas Serangan Rudal di Doha

Netanyahu lontarkan permintaan maaf ke PM Qatar, Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman atas serangan udara yang menarget para pemimpin Hamas di Doha

Tangkapan Layar Kanal Youtube United Nations
PIDATO BENJAMIN NETANYAHU - Tangkapan Layar Kanal Youtube United Nations. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyampaikan permintaan maaf ke PM Qatar, Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman atas serangan udara yang menarget para pemimpin Hamas di Doha 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu secara resmi meminta maaf kepada Qatar atas serangan udara yang menarget para pemimpin Hamas di Doha awal bulan ini.

Permintaan maaf disampaikan Netanyahu melalui panggilan bersama dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, diterima oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, Senin (29/9/2025).

“Israel menyesalkan tewasnya salah satu warga negara Anda dalam serangan kami. Kami menarget Hamas, bukan Qatar, dan tidak berencana melanggar kedaulatan Anda lagi di masa mendatang,” ujar Netanyahu di akun X.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dan mendukung upaya perdamaian di kawasan yang memanas pasca serangan 9 September yang dilakukan militer Israel.

Dimana dalam serangan itu setidaknya lima anggota Hamas berpangkat rendah dan seorang pejabat keamanan Qatar dilaporkan tewas.

Insiden ini menjadi serangan pertama Israel terhadap Qatar, yang merupakan mediator penting dalam gencatan senjata Gaza dan lokasi pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah, Al Udeid.

Para analis menilai permintaan maaf ini merupakan langkah strategis yang penting. 

Qatar sebelumnya menyatakan bahwa tanpa pernyataan resmi dari Israel, mereka tidak dapat melanjutkan peranannya sebagai mediator antara Hamas dan Israel. 

Dengan permintaan maaf dan jaminan tidak terulangnya serangan, Netanyahu berusaha meredakan ketegangan, memperbaiki citra diplomatik Israel, dan memastikan keberlanjutan mediasi yang vital bagi tercapainya gencatan senjata di Gaza.

Langkah ini tidak hanya penting bagi hubungan bilateral Israel-Qatar, tetapi juga bagi stabilitas regional secara lebih luas. 

Baca juga: Israel vs Everybody: Trump Tekan Netanyahu, Ajak Bertemu Bahas Gaza di Gedung Putih

Dengan menanggapi tekanan AS, Netanyahu menunjukkan kesediaan Israel untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan diplomatik yang kondusif, sekaligus membuka jalan bagi upaya perdamaian yang lebih efektif di Timur Tengah.

Qatar Memainkan Peran Kunci Perdamaian Gaza

Permintaan maaf Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Qatar atas serangan rudal di Doha membuka peluang baru bagi diplomasi di Timur Tengah.

Pasca insiden ini James Bays, editor diplomatik Al Jazeera, menyoroti bahwa Qatar tetap menjadi pemain kunci dalam negosiasi. 

“Qatar, di pihak Islam dan Arab, adalah salah satu mediator mutlak di sini. Mereka telah terlibat sejak awal perang, dan permintaan maaf Netanyahu membuat peran Qatar lebih mudah dijalankan,” katanya. 

Qatar diharapkan dapat membantu membujuk Hamas agar menerima proposal perdamaian terbaru yang disponsori Amerika Serikat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved