Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas akan Bebaskan 33 Sandera pada Tahap Pertama Kesepakatan Gencatan Senjata, Kata Pejabat Israel

Hamas diperkirakan akan membebaskan 33 sandera pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata, kata pejabat Israel.

Editor: Muhammad Barir
khaberni/tangkap layar
Para petempur Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza. Israel menyebut Hamas mampu memperbarui kekuatan militernya dengan merekrut puluhan ribu petempur baru. 

"Jika tahap pertama terlaksana, maka pada hari ke-16 sejak kesepakatan berlaku, Israel akan memulai negosiasi tahap kedua untuk membebaskan tawanan yang tersisa," kata laporan itu.

Korban yang tewas termasuk "tentara pria, pria usia wajib militer, dan jenazah sandera yang dibunuh", tambahnya.

Minggu lalu, Hamas mengindikasikan bahwa kelompoknya telah sepakat untuk membebaskan 34 sandera pada tahap pertama dari kesepakatan multi-fase.

Media Israel juga melaporkan pada hari Selasa bahwa berdasarkan kesepakatan yang diusulkan, Israel akan diizinkan untuk mempertahankan zona penyangga di dalam Gaza selama pelaksanaan tahap pertama.

Militer Israel "tidak diharapkan menarik diri dari Gaza sampai semua sandera dikembalikan, tetapi akan mengizinkan pergerakan penduduk dari Gaza selatan ke utara jalur tersebut", kata surat kabar berhaluan kiri Haaretz.

Pada hari Senin, Presiden AS Joe Biden mengatakan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera hampir selesai, seraya menambahkan bahwa kesepakatan itu didasarkan pada rencana gencatan senjata tiga fase yang telah ia luncurkan pada akhir Mei.

"Dalam perang antara Israel dan Hamas, kita berada di ambang sebuah proposal... yang akhirnya membuahkan hasil," kata Biden dalam pidato perpisahan di Departemen Luar Negeri.

Perselisihan utama dalam pembicaraan tersebut adalah ketidaksepakatan mengenai ketetapan gencatan senjata dan skala bantuan kemanusiaan untuk wilayah Palestina.

Poin-poin pertikaian lainnya termasuk kembalinya warga Gaza yang mengungsi ke rumah mereka, penarikan pasukan Israel dari wilayah Palestina, dan pembukaan kembali penyeberangan perbatasan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan menentang pemerintahan Palestina di wilayah tersebut.

Pembicaraan yang sedang berlangsung di Qatar sedang dilakukan dengan negosiasi Hamas dan Israel yang hadir di dua ruang terpisah, menurut sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.

Menurut laporan media, kesepakatan apa pun kemungkinan memerlukan persetujuan kabinet Israel.


SUMBER: CNN, AFP 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved