Konflik Palestina Vs Israel
Citra Satelit Baru Tunjukkan Dampak Serangan Israel ke Doha Qatar
Citra satelit baru menunjukkan dampak serangan udara Israel di darat yang menargetkan negosiator Hamas di Doha
TRIBUNNEWS.COM - Citra satelit baru menunjukkan dampak serangan udara Israel di darat yang menargetkan negosiator Hamas di Doha, Qatar minggu ini.
Israel pada hari Selasa (9/9/2025) melakukan serangan udara terhadap para pemimpin politik Hamas di Doha, yang dikutuk Qatar sebagai “serangan pengecut” dan “serangan kriminal”.
Hamas mengatakan serangan itu gagal menewaskan satu pun negosiator senior yang menjadi target, tetapi lima anggota "berpangkat rendah" tewas.
Qatar mengatakan satu anggota pasukan keamanannya tewas dan yang lainnya terluka, dibeirtakan Independent.
Serangan udara tersebut menuai kecaman besar-besaran dari para pemimpin di Teluk dan di seluruh dunia, dengan banyak yang menyatakan kekhawatiran bahwa Israel telah melanggar kedaulatan suatu negara yang telah menjadi perantara utama dalam perundingan antara Hamas dan Israel sejak serangan 7 Oktober dan invasi Gaza oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dua tahun lalu.
Citra satelit yang dirilis Planet Labs menunjukkan angkatan udara Israel menyerang kompleks bertembok tempat para negosiator Hamas dilaporkan tengah bertemu untuk mempertimbangkan gencatan senjata yang diusulkan Washington.
Citra satelit pascaserangan menunjukkan bahwa kerusakan terbatas pada gugusan lima bangunan, dengan dampak kecil yang terlihat pada bangunan di sekitarnya.
Bangunan di pojok kanan bawah gugusan mengalami kerusakan paling parah, bersama dengan bangunan di sebelah kirinya.
Citra tersebut juga menunjukkan sejumlah besar kendaraan yang merespons insiden di sudut ibu kota yang sebelumnya tenang.

Bagian lain kompleks tersebut, termasuk sebuah bangunan kecil di dekat kolam renang, juga terkena dampak.
Bangunan-bangunan di sekitar kompleks tersebut tampaknya sebagian besar masih utuh.
Baca juga: Emir Qatar Ikut Salat Jenazah 6 Korban Serangan Israel di Doha
Operasi militer tersebut melibatkan 15 jet tempur Israel, yang menembakkan 10 amunisi terhadap satu target, menurut media Israel.
Hamas mengatakan tidak satu pun dari mereka yang tewas merupakan bagian dari tim negosiasinya.
Hamas juga mengatakan bahwa korban tewas termasuk Hammam, putra pemimpin mereka yang diasingkan dan kepala negosiator Khalil al-Hayya, direktur kantor al-Hayya, dan tiga pengawal.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani menggambarkan serangan hari Selasa sebagai “terorisme negara” yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan, dan menambahkan bahwa Doha memiliki “hak untuk merespons”.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.