Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Suriah

Israel Caplok Dataran Tinggi Golan, Kendaraan Lapis Baja IDF Kini Hanya Berjarak 20 Km dari Damaskus

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa wilayah tersebut akan selamanya menjadi bagian tak terpisahkan dari Negara Israel.

Ayal Margolin/Flash90
Tentara Israel di Israel utara dekat Gunung Hermon. Israel telah mengumumkan pencaplokan Dataran Tinggi Golan. Israel diketahui juga telah meluncurkan serangan udara besar-besaran di Suriah sebagai respons terhadap kejatuhan mengejutkan Presiden Suriah Bashar Assad. 

SOHR juga mengonfirmasi bahwa Brigade ke-112 di pedesaan barat Daraa dan gudang militer Al-Kam di dekat Kota Mahja termasuk di antara target serangan udara Israel.

Di antara serangan yang paling menonjol adalah serangan terhadap Pusat Studi dan Penelitian Ilmiah Suriah (SSRC) di Barzeh, utara Damaskus.

SSRC, sebuah fasilitas yang telah lama diduga terlibat dalam program senjata kimia Suriah, telah menjadi sasaran dalam operasi Israel sebelumnya. 

Ledakan di daerah tersebut mengonfirmasi bahwa pusat penelitian tersebut telah diserang lagi.

Gambar yang beredar di internet juga menunjukkan bahwa aset militer utama Suriah, termasuk jet tempur MiG-29 dan MiG-21, hancur dalam serangan tersebut.

Foto-foto juga muncul yang menunjukkan kerusakan pada helikopter Aérospatiale Gazelle buatan Prancis, yang baru-baru ini direbut oleh pemberontak Suriah di Pangkalan Udara Mezzeh di Damaskus.

Helikopter-helikopter ini, yang dibuat pada tahun 1970-an, pernah digunakan oleh pasukan Suriah dalam operasi rudal anti-tank terhadap kendaraan lapis baja Israel selama Perang Lebanon 1982. Hilangnya pesawat ini merupakan pukulan besar lainnya bagi kekuatan udara Suriah.

Lebih jauh, salah satu sistem pertahanan rudal Pantsir milik Suriah tampaknya telah hancur dalam operasi tersebut. 

Sistem Pantsir, yang dirancang untuk mencegat ancaman udara, telah menjadi landasan pertahanan Suriah terhadap serangan udara. Israel Rebut Zona Penyangga Golan

Selain serangan udara, Israel telah mengerahkan pasukan darat tambahan lebih dalam ke Dataran Tinggi Golan, wilayah yang telah didudukinya sejak Perang Enam Hari 1967.

Pasukan darat Israel maju melampaui zona demiliterisasi di sepanjang perbatasan Israel-Suriah selama akhir pekan, menandai masuknya mereka yang signifikan pertama ke wilayah Suriah sejak Perang Oktober 1973, demikian dilaporkan New York Times.

Pasukan Israel menguasai puncak Gunung Hermon di sisi perbatasan Suriah, bersama dengan beberapa lokasi strategis lain yang penting untuk menstabilkan kendali di wilayah tersebut.

Pada tanggal 8 Desember, Divisi ke-210 Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memulai operasi pertahanan proaktif di Dataran Tinggi Golan sebagai tanggapan atas perkembangan internal di Suriah.

IDF mengumumkan pada tanggal 9 Desember melalui Telegram bahwa unit penerjun payung, yang didukung oleh pasukan tambahan, sedang melakukan tindakan defensif untuk mencegah potensi ancaman.

IDF telah menguasai puncak Hermon tanpa perlawanan. Hal ini memberikan pandangan 360 derajat yang jelas terhadap Suriah dan Lebanon dan mencegah Hezbollah atau Jihadis berada di sana.

Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, telah menginstruksikan pembentukan "zona aman" di Suriah, yang akan bebas dari senjata dan infrastruktur musuh.

Perintah Katz termasuk memastikan zona tersebut tetap bebas dari senjata strategis dan mencegah pembaruan rute penyelundupan dari Iran ke Lebanon melalui Suriah.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved