Jumat, 3 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Mengenang Sosok Jane Goodall, Ahli Primata dan Konservasionis yang Pernah Jadi Utusan Perdamaian PBB

Jane Goodall tidak memiliki gelar sarjana, tetapi berhasil meraih gelar PhD di bidang Etologi di Newnham College, Cambridge.

Instagram/janegoodallinst
JANE GOODALL WAFAT - Dalam foto: Dr. Jane Goodall, DBE, seorang ahli primata, ahli etologi, konservasionis, sekaligus tokoh kemanusiaan ternama di dunia. Kabar meninggalnya Jane dikonfirmasi langsung oleh organisasi nirlaba untuk konservasi lingkungan yang didirikannya, Jane Goodall Institute pada Rabu (1/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Mengenang sosok Dr. Jane Goodall, DBE, seorang ahli primata, ahli etologi, konservasionis, sekaligus tokoh kemanusiaan ternama di dunia yang meninggal dunia pada usia 91 tahun.

Kabar meninggalnya Jane dikonfirmasi langsung oleh organisasi nirlaba untuk konservasi lingkungan yang didirikannya, Jane Goodall Institute pada Rabu (1/10/2025).

Menurut obituari yang diterbitkan di laman janegoodall.org, Jane meninggal dunia saat tidur.

Salah satu legacy atau warisan tersohor dari Jane adalah dedikasi dan penelitiannya selama 65 tahun tentang simpanse liar di Gombe Stream National Park, Tanzania.

Jane lahir di Hampstead, London, Inggris, pada 3 April 1934 dengan nama lengkap Valerie Jane Morris-Goodall.

Ia merupakan putri sulung dari pengusaha dan pembalap mobil Mortimer Herbert Morris-Goodall dan penulis Margaret Myfanwe Joseph.

Semasa hidupnya, Jane dikenal sebagai sosok yang selalu berjuang tanpa lelah untuk meningkatkan kesadaran publik tentang ancaman terhadap satwa liar, gencar mempromosikan konservasi lingkungan, sekaligus menginspirasi hubungan yang lebih harmonis dan berkelanjutan antara manusia, hewan, dan alam. 

Wanita berambut pirang (blonde) ini juga memiliki keyakinan yang teguh akan pentingnya menghormati semua bentuk kehidupan di Bumi.

Jane sudah sangat tertarik pada satwa liar sejak kecil. Selain itu, ia gemar membaca tentang dunia dan alam seisinya. 

Bahkan, ia memiliki mimpi untuk bepergian ke Afrika, mempelajari lebih lanjut tentang hewan, dan menulis buku tentang makhluk-makhluk hidup.

Pada 1957, ia pergi ke Tanzania bersama antropolog terkenal, Louis Leakey, untuk mempelajari simpanse liar, dikutip dari The Guardian dan janegoodall.org

Baca juga: 11 Sosok Purn TNI Dianugerahi Pangkat Istimewa dari Prabowo: Eks Gubernur Jateng, Petinggi BGN

Pada 14 Juli 1960, Jane tiba di Gombe untuk pertama kalinya.

Di Gombe pula, ia semakin memahami perilaku simpanse sekaligus dari penemuannya, ia mendapati bahwa simpanse ternyata bisa membuat dan menggunakan alat tertentu.

Observasi Jane ini yang selanjutnya dianggap 'mendefinisikan ulang makna menjadi manusia.'

Melihat potensi dan ketekunan Jane, Louis Leakey pun menyadari bahwa 'murid'-nya ini hanya akan dianggap serius jika ia memiliki kualifikasi akademis.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved