Konflik Palestina Vs Israel
Arab Saudi Luncurkan Serangan Artileri ke Wilayah Yaman, Perdamaian dengan Houthi Bubar?
artileri tentara Arab Saudi menembaki wilayah Yaman di bawah kendali gerakan Ansarallah Houthi setelah kapal tanker mereka diserang di Laut Merah
Meskipun ada tekanan dari Washington, kerajaan Arab Saudi dilaporkan terus melanjutkan jalan menuju perdamaian dengan Yaman.
"Dan Arab Saudi berupaya untuk “mempercepat” penyelesaian perjanjian perdamaian untuk menghindari halangan lebih lanjut yang dilakukan oleh Emirat atau agen lokal,” kata laporan Al-Akhbar
Perunding Saudi dan Yaman telah memberikan komentar terakhir mereka mengenai draft perjanjian tersebut.
Versi revisi tersebut baru-baru ini disampaikan kepada utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, yang telah mulai mengoordinasikan upacara perdamaian resmi.
Menurut sumber Al-Akhbar di Riyadh dan Sanaa, perjanjian perdamaian tersebut mencakup pencabutan total blokade darat, laut, dan udara yang diberlakukan di Yaman oleh koalisi pimpinan Arab Saudi, sebuah “mekanisme konsensus” untuk membayar gaji pegawai publik, dan ekspor minyak gratis dari wilayah yang dikuasai Saudi.
“Keputusan ada di tangan Riyadh, yang berada di bawah tekanan AS untuk menunda penandatanganan dan menjalin aliansi perang melawan Yaman di Laut Merah,” tulis laporan Al-Akhbar menekankan.
Laporan ini menambahkan kalau milisi Yaman proksi (yang didukung) UEA juga berupaya menggagalkan proses perdamaian Saudi dan Yaman.
Situasi terkini di mana Arab Saudi melancarkan serangan artelerinya ke wilayah kendali Houthi, potensial akan menggagalkan jalan perdamaian ini.

Perdamaian akan Hambat Upaya AS
Sejatinya, perjanjian damai antara Arab Saudi dan Yaman akan secara signifikan menghambat upaya AS untuk mengerahkan satuan tugas angkatan laut internasional ke Laut Merah untuk melindungi perdagangan maritim Israel.
“Pasukan tersebut, yang untuk sementara diberi nama Operation Prosperity Guardian, akan diumumkan oleh menteri pertahanan, Lloyd Austin, ketika dia mengunjungi [Asia Barat],” harian Inggris The Guardian melaporkan pada 17 Desember.
Panglima perang AS akan mengunjungi Israel akhir pekan ini untuk bertemu dengan para pejabat senior.
Menurut media Inggris tersebut, para pejabat Barat yakin Washington mengklaim telah sukses menggaet Yordania, UEA, Qatar, Oman, Mesir, dan Bahrain untuk gabung Satgas Maritim di Laut Merah.
Baca juga: Ansarallah Houthi Yaman Tantang AS Cs, Iran Peringatkan Bakal Ada Banjir Darah di Laut Merah
Selama beberapa minggu terakhir, angkatan bersenjata Yaman telah melancarkan serangan terhadap kapal komersial terkait Israel yang mencoba melintasi Selat Bab al-Mandab di selatan Terusan Suez.
Sebagai tanggapan, lima perusahaan pelayaran terbesar di dunia telah mengumumkan penghentian total aktivitas di jalur laut penting tersebut.
Perusahaan raksasa itu antara lain adalah OOCL yang berbasis di Hong Kong, CMA CGM Perancis, Maersk Denmark, Hapag-Lloyd Jerman, dan Mediterranean Shipping Co milik Italia-Swiss.
(oln/MNA/tc/spnk/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
---|
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.