Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

100 Ekstremis Serbu Desa Jit Tepi Barat, IDF Diam dalam Aksi Teror Yahudi Terburuk yang Pernah Ada

sekira 100 ekstremis Yahudi pemukim Israel melakukan penyerangan brutal terhadap warga Palestina dan propertinya di Desa Jit. Tentara Israel diam saja

The Jerusalem Post
Aksi penyerbuan 100 ekstremis Yahudi Israel ke warga Palestina di desa Jit di Tepi Barat pada 15 Agustus 2024. 

"IDF mengatakan butuh waktu sekitar 30 menit untuk mengusir teroris Yahudi dari Jit. Namun, militer tidak menangkap satu pun dari mereka," kata laporan itu.

Sumber-sumber mengatakan bahwa IDF merasa sulit untuk menangkap para penyerang Yahudi ketika mereka semua berlari ke arah yang berbeda di kegelapan malam.

Baru kemudian Shin Bet memberikan informasi tambahan yang mengarah pada penangkapan empat dari 100 penyerang. 

Aksi penyerbuan 100 ekstremis Yahudi Israel ke warga Palestina di desa Jit di Tepi Barat
Aksi penyerbuan 100 ekstremis Yahudi Israel ke warga Palestina di desa Jit di Tepi Barat pada 15 Agustus 2024.

IDF Sebut Aksi Teror Yahudi Terburuk yang Pernah Ada

Sebelumnya, Komandan Pusat IDF Mayjen Avi Bluth menyebut serangan oleh sekitar 100 ekstremis Yahudi di desa Jit, Tepi Barat Palestina pada 15 Agustus sebagai peristiwa teror Yahudi terburuk yang pernah ada.

Saat mengeluarkan hasil penyelidikannya terhadap peristiwa tersebut, yang mengakibatkan pembakaran banyak rumah dan mobil, kematian satu warga Palestina, dan serangan terhadap orang lain, Bluth mengatakan kalau dia dan semua orang yang terlibat dari Israel, termasuk IDF, gagal menjaga desa Palestina tersebut secara benar.

Militer IDF mengatakan kalau penyelidikan mengungkapkan telah ada peringatan regional sebelum serangan ketika Shin Bet memperhatikan bahwa para ekstremis berkumpul di dalam mobil dan peringatan ini menyebabkan pasukan keamanan dikerahkan di sekitar persimpangan dan rute utama.

"Namun, pada tahap ini, IDF tidak memblokir pintu masuk ke Jit. Penyelidikan tersebut tidak memberikan penjelasan, tetapi menyampaikan pentingnya mengambil pelajaran untuk masa depan," tulis laporan The Jerusalem Post.

Sumber-sumber IDF mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa peringatan Shin Bet bersifat umum dan bahwa agensi tersebut tidak melacak pergerakan fisik para penyerang – seperti yang kerap dilakukan – dengan mengerahkan pesawat tanpa awak.

Sumber-sumber juga mengatakan kepada Jerusalem Post kalau IDF dan Shin Bet terkejut karena tidak ada peristiwa (aksi penyerangan) teror Palestina pada hari itu.

"Insiden serupa di masa lalu terjadi dalam jarak yang jauh lebih dekat dengan peristiwa teror Palestina sebagai pembalasan langsung," jelas mereka.

Terakhir, sumber menyatakan bahwa penyerang Yahudi mungkin sengaja memilih Jit, sebuah desa yang sebelumnya tidak diserang, untuk mengejutkan IDF.

Para penyerang memasuki Jit pada pukul 8 malam. IDF mengetahui insiden tersebut dan membunyikan alarm untuk mengirim pasukan ke sana pada pukul 8:06 malam.

Lebih jauh lagi, penyelidikan tersebut menyatakan bahwa selama tahap pertama, ketika tentara IDF mengetahui bahwa Jit sedang diserang, hanya sejumlah kecil dari mereka yang tiba pada pukul 8:12 malam, dan mereka terlalu pasif ketika mencoba membubarkan para teroris Yahudi.

Lebih jauh, penyelidikan tersebut menyatakan bahwa pasukan IDF awal tidak menyadari besarnya dan parahnya serangan teror Yahudi. Baru pada tahap selanjutnya pasukan tersebut memblokir pintu masuk ke Jit, mencegah lebih banyak perusuh memasuki desa tersebut.

Ketika pasukan IDF tambahan tiba beberapa menit kemudian, mereka mulai mendorong dan mengepung para penyerang Yahudi, termasuk menggunakan tembakan peringatan ke udara dan metode pembubaran massa. Pada tahap ini, Bluth memuji para prajurit karena berjuang keras dan mempertaruhkan nyawa mereka.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan