Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pasukan Lapis Baja Israel Disergap Brigade Al-Qassam di Rafah, Helikopter IDF Sibuk Angkut Korban

Al-Qassam juga mengonfirmasi penargetan dua tank Merkava milik IDF di George Street, sebelah timur Rafah.

khaberni
Pasukan Israel (IDF) memantau lokasi pertempuran di Jalur Gaza. Dalam agresi mereka di Rafah, Gaza Selatan, para personel IDF kerap menghadapi penyergapan mematikan dari milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam dan faksi milisi lain. 

Artileri Israel dilaporkan telah menembaki sekitar Kompleks Islam di lingkungan Al-Sabra, selatan Kota Gaza.

Di Jalur Gaza utara, pendudukan Israel membom wilayah barat laut Beit Laiyha.

Di selatan, tentara Israel menembaki wilayah barat Rafah dan meledakkan bangunan perumahan di timur kota.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan sedang berupaya mengevakuasi puluhan jenazah dari wilayah timur Khan Younis dan utara Rafah.

Sebanyak 22 warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang terus-menerus di berbagai wilayah di Jalur Gaza sejak Senin pagi, sumber medis di Gaza mengatakan kepada Al-Jazeera.

Para pengunjuk rasa berbaring di tanah saat mereka mengambil bagian dalam pertunjukan protes untuk mendukung rakyat Palestina di wilayah Gaza, di bawah slogan
Para pengunjuk rasa berbaring di tanah saat mereka mengambil bagian dalam pertunjukan protes untuk mendukung rakyat Palestina di wilayah Gaza, di bawah slogan "Hentikan genosida", di area patung "El Peine de los Vientos" (Sisir Angin) di kota San Sebastian di Basque Spanyol, pada 17 Maret 2024. (ANDER GILLENEA / AFP)

Genosida Berlanjut

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza.

Israel yang saat ini sedang diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 39.624 warga Palestina telah tewas, dan 91.469 lainnya terluka dalam genosida yang dilakukan Israel di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober.

Selain itu, sedikitnya 11.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang tewas dan terluka adalah wanita dan anak-anak.

Adapun Israel mengatakan bahwa 1.200 tentara dan warga sipil tewas selama Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober.

Namun, Media Israel menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa banyak warga Israel tewas pada hari itu justru karena 'friendly fire'.

Sejak itu, Israel menerapkan collective punishment ke seluru Jalur Gaza dengan melakukan bombardemen buta terhadap warga Palestina.

Perang Israel telah mengakibatkan kelaparan akut, sebagian besar di Gaza utara, yang mengakibatkan kematian banyak warga Palestina, sebagian besar anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan pemindahan paksa hampir dua juta orang dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi dipaksa ke kota Rafah yang padat penduduk di selatan dekat perbatasan dengan Mesir – dalam apa yang telah menjadi eksodus massal terbesar Palestina sejak Nakba 1948.

Dalam perang tersebut, ratusan ribu warga Palestina mulai pindah dari selatan ke Gaza tengah dalam upaya terus-menerus mencari tempat yang aman.

(oln/khbrn/PC/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved