Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Perwira Israel: Kami Terkejut pada Kemampuan Engineering Hamas, Terowongan Bak Jaring Laba-laba

Perwira Israel sebut terowongan Hamas ibarat jaring laba-laba. Jika salah satunya dipotong, ada alternatif yang dapat terus menjalankan misinya.

TC/tangkap Layar/reuters
Petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas dalam sebuah tur media di sebuah terowongan bawah tanah di Jalur Gaza. Tentara Israel menyatakan menemukan banyak terowongan bertingkat Hamas di sepanjang Koridor Philadelphia, area perbatasan Gaza-Mesir. 

The New York Times mengatakan dalam sebuah laporan pekan lalu bahwa kegagalan untuk mencapai rencana pada topik 'The Day After' telah memaksa pasukan pendudukan Israel untuk kembali menyerang wilayah di Gaza utara, yang sebelumnya diklaim telah mereka kuasai setidaknya dua kali.

Para pejabat militer Israel semakin frustrasi terhadap pemerintah, kata surat kabar itu, dan menambahkan bahwa mereka menjadi lebih vokal dalam menyampaikan kritik mereka, terutama setelah peluncuran invasi “skala terbatas” Rafah awal bulan ini.

Baca juga: 3 Hal di Balik Remuknya Israel di Jabalia: IDF Salahkan Politisi, Qassam Kini Kuasai Jurus Hizbullah

Menurut mereka, keengganan Netanyahu untuk terlibat dalam diskusi 'The Day After War" telah memfasilitasi kemampuan Hamas untuk membangun kembali kekuatannya, khususnya di daerah seperti Jabalia di Gaza utara – di mana militer IDF terpaksa melancarkan serangan lagi.

Baca juga: Operasi Gabungan Al-Qassam, Al-Quds, DFLP di Rafah-Jabalia Bingungkan Tentara Israel: IDF Mandi Bom

Setelah hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata awal bulan ini ketika Hamas mengumumkan kalau mereka telah menerima kesepakatan yang diusulkan, Netanyahu menyabotase perundingan tersebut, dengan mengumumkan bahwa perang di Gaza akan berlanjut hingga “kemenangan mutlak.”

Hal ini terjadi meskipun kesepakatan yang disetujui Hamas telah disetujui sebelumnya oleh entitas tersebut dan Amerika Serikat.

"Gaza membutuhkan “demiliterisasi berkelanjutan oleh Israel” terlebih dahulu, karena “tidak ada seorang pun yang akan datang sampai mereka tahu bahwa Anda telah menghancurkan Hamas, atau Anda akan menghancurkan Hamas,” kata Netanyahu dalam sebuah wawancara Senin lalu.

Para ahli strategi Israel pada awalnya mengantisipasi pasukan memasuki kembali wilayah tertentu di Gaza pada tahap akhir perang.

Namun, mengutip dua pejabat Israel, NYT mengatakan memulai pembentukan badan pemerintahan baru di Gaza akan menimbulkan tantangan dan berpotensi meringankan beban militer Israel.

(oln/khbrn/almydn/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved