Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Nyatakan Tel Aviv Zona Tidak Aman Setelah Serangan Drone Mereka Berhasil Kecoh Iron Dome

Pejuang perlawanan Houthi Yaman menyatakan Tel Aviv sebagai 'zona tidak aman' setelah serangan pesawat nirawak atau Drone mereka yang berhasil.

Penulis: Muhammad Barir
Tangkapan layar X/Al Mayadeen
Pejuang perlawanan Houthi Yaman menyatakan Tel Aviv sebagai 'zona tidak aman' setelah serangan pesawat nirawak atau Drone mereka yang berhasil sampai di tujuan. Militer Israel menyalahkan 'Human Error' atas kegagalan mereka membunyikan sirene serangan udara atau mencegat pesawat tanpa awak yang mereka konfirmasi datang dari selatan. 

"Tidak ada kebijakan, tidak ada rencana, semua hubungan masyarakat dan diskusi tentang diri mereka sendiri. Mereka [pemerintah] harus pergi," kata mantan perdana menteri itu melalui media sosial.

Houthi Bertanggung atas Serangan Drone Jaffa

Houthi mengakui bertanggung jawab atas serangan pesawat drone yang meledak di Tel Aviv pada Jumat (19/7) WIB.

Drone baru yang diluncurkan Houthi Yaman berhasil lolos dari Irone dome dan pertahanan berlapis Israel.

Dalam pernyataan tersebut, Houthi mengklaim memiliki pesawat nirawak baru yang mereka beri nama "Jaffa", yang menurut mereka "mampu menerobos sistem intersepsi dan radar tidak dapat mendeteksinya."

Kelompok Houthi di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat nirawak di Tel Aviv pada Kamis malam, dan menyebutnya sebagai "operasi militer di wilayah Jaffa yang diduduki yang dikenal sebagai 'Tel Aviv'" dalam pernyataan juru bicara mereka pada Jumat pagi.

Dalam pernyataan tersebut, Houthi mengklaim memiliki pesawat nirawak baru bernama "Jaffa," yang menurut mereka "mampu melewati sistem intersepsi dan radar tidak dapat mendeteksinya."

Serangan drone atau pesawat nirawak tadi malam tidak memicu alarm atau sirene.

Beberapa warga melaporkan mendengar ledakan; namun, tidak ada alarm yang diaktifkan.

Kelompok Houthi juga mengklaim serangan itu sebagai "kemenangan bagi rakyat Palestina yang tertindas dan para pejuangnya, dan sebagai tanggapan atas pembantaian agresi Israel terhadap saudara-saudara kami di Gaza."


Houthi Menyebutnya dengan Nama 'Jaffa'

Kelompok Houthi mengumumkan "Jaffa yang diduduki," sebuah zona tidak aman yang akan menjadi target mereka secara terus-menerus.

Mereka juga mengklaim memiliki "bank target" yang berisi target militer dan keamanan sensitif di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.

Organisasi pejuang Yaman melanjutkan dengan mengatakan bahwa operasinya tidak akan berhenti sampai "agresi berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut."

Tak lama setelah serangan itu, seorang pemimpin Houthi Yaman, Hezam al-Asad, menulis di X, yang sebelumnya bernama Twitter, "Tel Aviv" dengan emoji terbakar. Belum ada pernyataan resmi yang dibuat oleh Israel terkait hubungan ini.

Menurut saluran Al-Arabiya/al-Hadath milik Saudi, Amerika Serikat mencegat rudal balistik dan tiga pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Houthi ke Israel pada Jumat malam, tetapi yang keempat berhasil mengenai Tel Aviv.

Drone Meledak di Tel Aviv Israel, Tewaskan satu orang dan Melukai 10 orang, Iron Dome Tak Berfungsi

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved