Konflik Palestina Vs Israel
Senjata Baru Hizbullah Drone Shahed-101 Buatan Iran Tewaskan Perwira IDF, Diklaim Sulit Terdeteksi
Hizbullah memperkenalkan senjata baru mereka, drone Shahed-101 buatan Iran yang diklaim sulit terdeteksi AU Israel.
IRNA melaporkan, operasi yang berlangsung pada Minggu (7/7/2024) ini, terjadi kurang dari satu jam setelah Menteri Keamanan Israel, Yoav Gallant, mengancam Lebanon dari Gunung Hermon.
Gallant menerbitkan dokumentasi penilaian situasi operasional di Gunung Hermon untuk menargetkan Hizbullah, menurut media Israel.
Penilaian operasional itu, di mana Gallant mengklaim "kami terus memerangi Hizbullah", dihadiri sejumlah komandan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan batalyon yang beroperasi di Gunung Hermon dan sektor peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki.
Di kesempatan yang sama, Gallant juga menyebut, bahkan jika ada gencatan senjata di Gaza, Israel akan terus berperang dan melakukan "apapun yang diperlukan" terhadap Lebanon.
Ia beralasan, IDF siap melakukan apapun dan jika Hizbullah tidak mengizinkan pemukim Israel untuk kembali ke utara, "kami akan bertindak."
Baca juga: Serangan Langka, Perlawanan Suriah Ikuti Hizbullah Gempur Golan, Poros Milisi Rongrong Israel
Sebuah media Israel melaporkan, beberapa waktu lalu, Gallant menerbitkan "dokumentasi penilaian situasi operasional di Gunung Sermon."
Tetapi, yang mengejutkan, beberapa menit kemudian "serangan Hizbullah didokumentasikan" setelah pertemuan Israel di puncak gunung.
Alih-alih menahan diri, Hizbullah menganggap remeh ancaman Gallant.
Gerakan perlawanan Lebanon ini melancarkan serangan gerombolan drone terhadap pangkalan mata-mata, termasuk pusat pengintaian teknis dan elektronik jarak jauh, milik Israel di Gunung Hermon.
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengonfirmasi, drone mereka berhasil mengenai kubah pangkalan, peralatan mata-mata dan intelijen, serta sistem teknisnya.
Serangan itu diklaim menyebabkan hancurnya perangkat yang ditargetkan dan memicu kebakaran besar.
Dilansir Al Mayadeen, pangkalan mata-mata di Gunung Hermon yang diserang Hizbullah, merupakan target dengan lokasi tertinggi sejak awal perang Gaza.
Pangkalan itu terletak di ketinggian 2.230 meter di atas permukaan laut, merupakan bagian dataran tinggi Golan Suriah yang diduduki.
Aktivitas pangkalan tersebut mencakup pemantauan ke arah timur, mulai Suriah hingga Irak, Yordania, Tabuk, sampai perbatasan Iran.
Pangkalan itu mencakup sistem elektronik, spionase, intelijen, dan teknis milik Israel yang dianggap paling maju di dunia,
Hizbullah melakukan sembilan operasi sejauh ini, "untuk membela rakyat Palestina yang gigih dan perlawanan mereka yang berani, serta membela desa-desa, kota-kota, dan warga Lebanon dari agresi Israel yang terus-menerus di wilayah selatan Lebanon," menurut sebuah pernyataan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.