Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Dokumen Intelijen Israel Bocor, AS Bakal Jadi Eksekutor Pengusiran Warga Gaza ke Sinai Mesir

Pengusiran Warga Gaza, harus dilakukan bahkan ketika perang sedang berlangsung, dengan negara-negara asing yang dipimpin oleh AS dalam pelaksanaannya.

Abed Zagout/Anadolu Agency
Sejumlah keluarga Palestina berlindung di pangkalan logistik UNRWA dan di tenda-tenda darurat yang mereka bangun di sekitar tempat penyimpanan saat mereka berjuang menghadapi cuaca dingin di Rafah, Gaza pada 13 Desember 2023. Abed Zagout/Anadolu Agency 

Bantahan ini dibarengi sikap Mesir yang kian kesal mengingat berlanjutnya penutupan Penyeberangan Rafah sejak tentara Israel mengambil alih wilayah perbatasan sisi Palestina pada 7 Mei.

Abu Zeid mengatakan klaim yang beredar di media sosial tentang panggilan telepon antara menteri luar negeri Mesir dan AS mengenai masalah tersebut “sama sekali tidak berdasar”.

Dia bersikeras bahwa, “Tidak ada kontak yang terjadi, dan tidak benar adanya pengaturan semacam ini.”

Perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza adalah satu-satunya jalan keluar bagi pasien dan pelajar Palestina sebelum ditutup oleh serangan Israel di kota Rafah, yang dipenuhi pengungsi Palestina.

Sebelumnya pada Senin, saluran berita Al-Qahera mengutip sumber tingkat tinggi yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, “Mesir menegaskan kembali penolakannya terhadap operasi penyeberangan Rafah di hadapan pendudukan Israel.”

Kantor media pemerintah di Jalur Gaza menuduh tentara Israel “tidak mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza kecuali dalam jumlah yang sangat terbatas sejak pendudukan mereka di penyeberangan Rafah.”

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, juga mencatat pada Senin bahwa mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza menjadi hampir mustahil di tengah peringatan internasional akan terjadinya kelaparan pada pertengahan Juli.

Kendaraan menunggu di luar gerbang perbatasan Rafah dengan Mesir di Jalur Gaza selatan pada 1 November 2023. Puluhan pemegang paspor asing yang terjebak di Gaza mulai meninggalkan wilayah Palestina yang dilanda perang pada 1 November ketika penyeberangan Rafah ke Mesir dibuka. untuk pertama kalinya sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, menurut koresponden AFP. (Photo by Mohammed ABED / AFP)
Kendaraan menunggu di luar gerbang perbatasan Rafah dengan Mesir di Jalur Gaza selatan pada 1 November 2023. Puluhan pemegang paspor asing yang terjebak di Gaza mulai meninggalkan wilayah Palestina yang dilanda perang pada 1 November ketika penyeberangan Rafah ke Mesir dibuka. untuk pertama kalinya sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, menurut koresponden AFP. (Photo by Mohammed ABED / AFP) (AFP/MOHAMMED ABED)

Tetap Kuasai Penyeberangan Rafah, Siasat Izinkan Warga Palestina Berobat

Situs web Walla Israel melaporkan kalau untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang di Jalur Gaza dan penutupan penyeberangan Rafah, tentara pendudukan Israel (IDF) “menyetujui” warga Palestina untuk pergi melalui penyeberangan Kerem Shalom untuk “mendapatkan perawatan medis di luar negeri .”

Situs web Israel itu mengutip sumber-sumber di "Komando Selatan" tentara IDF kalau langkah ini memperbolehkan pasien Palestina melakukan perjalanan untuk menerima perawatan, setelah melewati pemeriksaan keamanan, dan dilakukan melalui koordinasi dengan Mesir dan dengan pegawai "Administrasi Sipil" Israel. 

Baca juga: Tank IDF Tabrak Ranpur Pasukan Sendiri di Kerem Shalom, Gerombolan Merkava Merangsek ke Barat Rafah

Jurnalis yang berspesialisasi dalam urusan Israel, Anas Abu Arqoub, menghubungkan berita ini dengan kampanye media yang dijalankan oleh Israel akhir-akhir ini untuk mengklaim kalau Israel mengambil langkah serius untuk mengurangi krisis kemanusiaan yang semakin parah di Jalur Gaza, sebagai akibat dari perang dan penutupan penyeberangan Rafah.

"Langkah ini diambil dengan latar belakang kemungkinan dikeluarkannya surat perintah penangkapan terhadap politisi atau personel militer Israel," tulis ulasan tersebut merujuk pada surat perintah Pengadilan Internasional atas kejahatan genosida yang dilakukan pendudukan.

Secara sederhana diartikan, agar tidak dibilang melakukan kejahatan kemanusiaan dalam perang, Israel melakukan langkah-langkah manusiawi tersebut demi terhindar dari tuduhan internasional. 

Abu Arqoub memberikan pertanyaan kritis, jika klaim Israel mengenai langkah kemanusiaan yang diumumkan itu benar, mengapa Israel tidak mengizinkan masuknya tim medis dari luar negeri, dan mengizinkan pembukaan kembali rumah sakit yang hancur akibat perang?

Selama beberapa tahun terakhir, surat kabar Ibrani Haaretz telah menerbitkan investigasi, dan Channel 10 telah mengkonfirmasi bahwa dinas intelijen Israel Shin Bet sedang melakukan tawar-menawar dengan pasien Palestina dan keluarga mereka.

Tawar-menawar itu adalah para warga Palestina bisa berobat ke luar Gaza dan diperbolehkan melintasi pos penjagaan dengan imbalan pertukaran untuk kerjasama.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan