Konflik Palestina Vs Israel
Dokumen Intelijen Israel Bocor, AS Bakal Jadi Eksekutor Pengusiran Warga Gaza ke Sinai Mesir
Pengusiran Warga Gaza, harus dilakukan bahkan ketika perang sedang berlangsung, dengan negara-negara asing yang dipimpin oleh AS dalam pelaksanaannya.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Bantahan ini dibarengi sikap Mesir yang kian kesal mengingat berlanjutnya penutupan Penyeberangan Rafah sejak tentara Israel mengambil alih wilayah perbatasan sisi Palestina pada 7 Mei.
Abu Zeid mengatakan klaim yang beredar di media sosial tentang panggilan telepon antara menteri luar negeri Mesir dan AS mengenai masalah tersebut “sama sekali tidak berdasar”.
Dia bersikeras bahwa, “Tidak ada kontak yang terjadi, dan tidak benar adanya pengaturan semacam ini.”
Perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza adalah satu-satunya jalan keluar bagi pasien dan pelajar Palestina sebelum ditutup oleh serangan Israel di kota Rafah, yang dipenuhi pengungsi Palestina.
Sebelumnya pada Senin, saluran berita Al-Qahera mengutip sumber tingkat tinggi yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, “Mesir menegaskan kembali penolakannya terhadap operasi penyeberangan Rafah di hadapan pendudukan Israel.”
Kantor media pemerintah di Jalur Gaza menuduh tentara Israel “tidak mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza kecuali dalam jumlah yang sangat terbatas sejak pendudukan mereka di penyeberangan Rafah.”
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, juga mencatat pada Senin bahwa mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza menjadi hampir mustahil di tengah peringatan internasional akan terjadinya kelaparan pada pertengahan Juli.

Tetap Kuasai Penyeberangan Rafah, Siasat Izinkan Warga Palestina Berobat
Situs web Walla Israel melaporkan kalau untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang di Jalur Gaza dan penutupan penyeberangan Rafah, tentara pendudukan Israel (IDF) “menyetujui” warga Palestina untuk pergi melalui penyeberangan Kerem Shalom untuk “mendapatkan perawatan medis di luar negeri .”
Situs web Israel itu mengutip sumber-sumber di "Komando Selatan" tentara IDF kalau langkah ini memperbolehkan pasien Palestina melakukan perjalanan untuk menerima perawatan, setelah melewati pemeriksaan keamanan, dan dilakukan melalui koordinasi dengan Mesir dan dengan pegawai "Administrasi Sipil" Israel.
Baca juga: Tank IDF Tabrak Ranpur Pasukan Sendiri di Kerem Shalom, Gerombolan Merkava Merangsek ke Barat Rafah
Jurnalis yang berspesialisasi dalam urusan Israel, Anas Abu Arqoub, menghubungkan berita ini dengan kampanye media yang dijalankan oleh Israel akhir-akhir ini untuk mengklaim kalau Israel mengambil langkah serius untuk mengurangi krisis kemanusiaan yang semakin parah di Jalur Gaza, sebagai akibat dari perang dan penutupan penyeberangan Rafah.
"Langkah ini diambil dengan latar belakang kemungkinan dikeluarkannya surat perintah penangkapan terhadap politisi atau personel militer Israel," tulis ulasan tersebut merujuk pada surat perintah Pengadilan Internasional atas kejahatan genosida yang dilakukan pendudukan.
Secara sederhana diartikan, agar tidak dibilang melakukan kejahatan kemanusiaan dalam perang, Israel melakukan langkah-langkah manusiawi tersebut demi terhindar dari tuduhan internasional.
Abu Arqoub memberikan pertanyaan kritis, jika klaim Israel mengenai langkah kemanusiaan yang diumumkan itu benar, mengapa Israel tidak mengizinkan masuknya tim medis dari luar negeri, dan mengizinkan pembukaan kembali rumah sakit yang hancur akibat perang?
Selama beberapa tahun terakhir, surat kabar Ibrani Haaretz telah menerbitkan investigasi, dan Channel 10 telah mengkonfirmasi bahwa dinas intelijen Israel Shin Bet sedang melakukan tawar-menawar dengan pasien Palestina dan keluarga mereka.
Tawar-menawar itu adalah para warga Palestina bisa berobat ke luar Gaza dan diperbolehkan melintasi pos penjagaan dengan imbalan pertukaran untuk kerjasama.
Konflik Palestina Vs Israel
Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Palestina, Siap Lahir Batin Jadi Relawan Perempuan Satu-satunya |
---|
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.