Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Qassam Umumkan 2 Sandera Israel Tewas Dibom IDF di Rafah: Netanyahu Ingin Para Tahanan di Peti Mati

Pemboman IDF di Rafah beberapa hari lalu kembali menewaskan dua sandera Israel yang ditahan Brigade Al Qassam

khaberni/HO
Petempur Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas. Operasi darat tentara Israel di Rafah direspons dengan perlawanan sengit Brigade Al Qassam dan faksi milisi lain perlawanan Palestina. 

Perjanjian ini menetapkan bahwa konvoi bantuan harus diizinkan masuk dan penghentian agresi harus berkelanjutan.

Menurut kantor berita Reuters, mengutip dua sumber keamanan Mesir, catatan terakhir Hamas adalah tuntutan jaminan tertulis dari AS terkait gencatan senjata permanen dan penarikan seluruh pasukan Israel dari Gaza.

Sumber-sumber tersebut dilaporkan mengatakan bahwa Hamas khawatir bahwa proposal yang ada saat ini tidak memberikan jaminan eksplisit mengenai transisi dari tahap pertama rencana tersebut – terutama gencatan senjata enam minggu dan pembebasan beberapa tahanan – ke tahap kedua, yang mencakup gencatan senjata permanen.

Hamas mengecam Blinken

Sementara itu, Hamas mengecam komentar Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken yang disampaikan pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.

Blinken berkata Hamas membuat banyak sekali perubahan.

Blinken menyebut ada beberapa perubahan yang bisa diterima tetapi ada yang tidak.

Dalam pertemuan tersebut, dia mengatakan perang Israel di Gaza kini akan berlanjut sebagai akibat dari tanggapan Hamas.

Menurut publikasi berbahasa Arab, Al-Araby Al-Jadeed, Hamas mengatakan Blinken berusaha untuk membebaskan Israel dari tuduhan menghalangi perjanjian gencatan senjata.

“Blinken berusaha meminta pertanggungjawaban kami karena menghalangi tercapainya kesepakatan, sebagai kelanjutan dari kebijakan negaranya yang terlibat dalam genosida ini,” kata Hamas itu dalam sebuah pernyataan.

Hamas kembali menegaskan bahwa mereka tidak mengubah pendiriannya selama berbulan-bulan, dan mereka menanggapi perjanjian gencatan senjata secara bertanggung jawab.

Israel, sementara itu, belum menyatakan persetujuan publik terhadap proposal tersebut dan terus melanjutkan perangnya di Gaza.

Awal pekan ini, Hamas menyampaikan tanggapan bersama dengan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ).

Kelompok tersebut memberikan tanggapan positif terhadap usulan gencatan senjata.

Tetapi, Israel menganggap catatan Hamas sebagai “penolakan”.

Sementara itu, Hamas menegaskan kembali bahwa mereka siap untuk membahas rincian lebih lanjut mengenai amandemen yang mereka rencanakan.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 37.232 warga Palestina sejak Oktober dan melukai sedikitnya 85.000 lainnya.

Serangan militer Israel yang membabi buta telah meratakan seluruh lingkungan dan menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang parah.

(oln/khbrn/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan