Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Survei: Hampir Sepertiga Yahudi Amerika Setuju Israel Memang Lakukan Genosida di Gaza

Jerusalem Center for Public Affairs melakukan survei mengenai agresi militer Israel di Gaza, mempertanyakan soal genosida hingga pengiriman senjata.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
Roberta Ciuccio / AFP
Seorang Yahudi Ultra Ortodoks memegang plakat untuk mendukung perjuangan Palestina selama Demonstrasi Massal di Union Building di Pretoria, Afrika Selatan pada 5 Desember 2023. 

Sejak April, universitas-universitas di beberapa negara bagian, termasuk AS, Inggris, Perancis dan Spanyol, telah menyaksikan protes terhadap perang Israel di Gaza.

Demonstran menyerukan administrasi universitas untuk mengakhiri kerja sama mereka dengan institusi-institusi Israel.

Ketika ditanya tentang dukungan mereka terhadap Israel setelah protes, 33 persen mengatakan dukungan mereka meningkat, 43 persen mengatakan dukungan mereka tetap sama, dan 23,4 persen mengatakan dukungan mereka menurun.

Survei solusi dua negara

Mengenai solusi konflik Palestina-Israel, 60 persen responden menganggap solusi dua negara sebagai cara terbaik menuju perdamaian, dengan berbagai kondisi terkait demiliterisasi dan pengakuan Israel sebagai negara Yahudi.

Negosiasi perdamaian terhenti sejak tahun 2014, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas pemukiman Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat yang diduduki dan penolakan Israel untuk mendirikan Negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Jajak pendapat tersebut menemukan bahwa 11,5 persen mendukung Negara Palestina merdeka tanpa syarat.

Sementara 24 persen mendukungnya dengan syarat mengakui Israel sebagai negara Yahudi.

Selain itu, 16,8 persen mendukung konfederasi antara Israel dan Negara Palestina dengan pengaturan keamanan.

4,8 persen mendukung gagasan emirat “suku” Palestina, dan 3,1 persen mendukung integrasi warga Palestina sebagai warga negara Israel.

Hanya 5,8 persen yang menentang pembentukan negara Palestina, dan 8,8 persen tidak mempunyai pendapat.

Baca juga: Israel Diklaim Sengaja Bebaskan Tahanan Palestina yang Sakit Parah dan Kakinya Diamputasi

Perang Israel-Hamas

Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.

Lebih dari 36.400 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, tewas.

Sementara itu, lebih dari 82.600 lainnya terluka.

Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Dalam keputusan terbarunya, ICJ memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved