Konflik Palestina Vs Israel
IDF Tunjuk Divisi 99 Gelar Operasi Militer Darat di Rafah, 1 Juta Warga Palestina Dievakuasi Paksa
(IDF) menyiapkan operasi darat di Kota Rafah di Jalur Gaza yang akan digelar dalam waktu dekat dan akan dikendalikan di bawah komando Divisi 99.
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel (IDF) menyiapkan operasi darat di Kota Rafah di Jalur Gaza yang akan digelar dalam waktu dekat. Operasi ini merupakan misi pertahanan dan serangan di Jalur Gaza dan akan dikendalikan di bawah komando Divisi 99.
Sebelum operasi darat ini dilaksanakan, IDF akan segera mengevakuasi secara besar-besaran seluruh warga di kota Rafah,
Rabu pagi, 23 April 2024, IDF mengumumkan bahwa mereka merekrut dua brigade cadangan untuk melanjutkan
Total ada 1 juta warga Palestina yang akan dievakuasi paksa dalam operasi darat ini, demikian seperti dilaporkan Kan 11 melaporkan Selasa malam, mengutip dua pejabat Amerika Serikat.
Warga Palestina akan diberi waktu empat hingga lima minggu ke depan untuk mengungsi ke kompleks tenda yang telah didirikan oleh organisasi bantuan internasional.
Rencana operasi Rafah telah disampaikan kepada pejabat Amerika serta lembaga lain di kawasan, kata KAN. Menurut rencana, operasi tersebut akan dilakukan secara bertahap, berdasarkan pembagian wilayah kota Gaza menjadi wilayah-wilayah tertentu.
Pada setiap tahap, IDF akan menginformasikan penduduk setempat sebelum mereka memasuki wilayah masing-masing sehingga penduduk setempat dapat melakukan evakuasi sebelum IDF bergerak maju.
IDF telah mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka merekrut dua brigade cadangan untuk melanjutkan misi pertahanan dan serangan di Jalur Gaza di bawah komando Divisi 99.
Baca juga: Jelang Invasi, Mesir Dituduh Bantu Israel Pindah Warga Palestina dari Rafah
Brigade Cadangan ke-2 dari Divisi 146 dan Brigade Cadangan ke-679 dari Divisi 210 akan dipindahkan dari utara Israel, di perbatasan Lebanon, ke Jalur Gaza. Sebelum dipindahkan, mereka melanjutkan pelatihan tempur di Korea Utara.
Bagaimana Operasi Rafah ini bisa disetujui?
Mengutip Jerusalem Post, IDF menyetujui rencana terbaru operasi Rafah pada awal pekan ini setelah tiga rencana sebelumnya diusulkan.
Pemerintah AS telah menyatakan penolakan tegas terhadap operasi di Rafah tanpa rencana yang kredibel untuk melindungi warga sipil.
Baca juga: Qatar: Hamas akan Tetap di Doha untuk Mediasi Perang Gaza
“Kami sedang bersiap untuk melakukan operasi gabungan dengan Amerika Serikat. Kami memahami kekhawatiran tersebut, namun kami tidak akan dapat menyelesaikan misi tersebut tanpa memasuki Rafah, yang juga dapat membantu meringankan tekanan mengenai masalah penyanderaan,” kata pejabat tersebut.
Di tengah persiapan operasi Rafah, pejabat pemerintah dilaporkan terus mendiskusikan potensi perubahan pada pihak Israel dalam negosiasi kesepakatan penyanderaan untuk memastikan kemajuan kesepakatan.
Konflik Palestina Vs Israel
Trump Kembali Beri Karpet Merah ke Israel, Usul Penjualan Senjata Jumbo Rp 106 Triliun |
---|
Diplomasi Indonesia Diminta Lebih Aktif untuk Tekan Israel Hentikan Serangan ke Gaza |
---|
Konser Amal untuk Palestina di Wembley, London Meraup Rp 33,2 Miliar |
---|
Spanyol akan Mundur dari Eurovision 2026 jika Israel Berpartisipasi |
---|
Macron: Aksi Militer Israel Gagal di Gaza, Solusinya Akui Negara Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.