Konflik Palestina Vs Israel
Iran Pelototi UEA, Komandan AL Korps Garda Revolusi: Kehadiran Israel di Sana Adalah Ancaman
Pernyataan komandan angkatan laut Korps Garda Revolusi Iran ini meluncur di tengah kewaspadaan Israel terhadap pembalasan Iran
Iran Pelototi UEA, Komandan AL Garda Revolusi: Kehadiran Israel di Sana Adalah Ancaman
TRIBUNNEWS.COM - Iran sepertinya tengah mengawasi secara ketata manuver Uni Emirat Arab (UEA) di kawasan Teluk.
Hal itu karena Iran menilai adanya keberadaan militer Israel di negara tersebut.
Komandan angkatan laut Garda Revolusi Iran pada Selasa (9/4/2024) mengatakan kalau kehadiran Israel di Uni Emirat Arab merupakan ancaman bagi Teheran dan hal ini “seharusnya tidak terjadi”.
Baca juga: Pembalasan Iran di Luar Prediksi, AS Kirim Jenderal ke Israel Buat Antisipasi Direct Attack
UEA, yang terletak di seberang Teluk dari Iran, menjadi negara Arab paling terkemuka yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dalam 30 tahun berdasarkan perjanjian yang ditengahi AS pada tahun 2020.
Di sisi lain, Abu Dhabi juga memiliki hubungan diplomatik dan komersial yang normal dengan Teheran.
“Kami tahu bahwa Zionis dibawa ke UEA bukan untuk tujuan ekonomi melainkan untuk tujuan keamanan dan militer. Ini merupakan ancaman bagi kami dan tidak boleh terjadi,” kata Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Alireza Tangsiri, menurut media semi-resmi Iran Student News Agency.
Tangsiri menambahkan bahwa Kawasan Teluk, serta Teluk Oman di luar Selat Hormuz yang dilalui sejumlah besar minyak dunia melalui laut, bukanlah tempat bagi Israel.
Komentar Tangsiri ini meluncur di tengah kewaspadaan Israel terhadap pembalasan Iran karena terbunuhnya tokoh militer mereka dalam serangan udara di Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, awal bulan ini.
"Dia tidak menunjukkan apakah Iran sedang mempertimbangkan tindakan apa pun di wilayah tersebut sehubungan dengan kehadiran Israel," ungkap media Israel, The Jerusalem Post.
Baca juga: Sekadar Pesawat Isi Bensin Pun Tak Boleh, Arab Saudi Larang AS Pakai Wilayahnya untuk Serang Houthi

Batasi Penggunaan Pangkalan Militer oleh AS
Terkait eskalasi di Timur Tengah yang versentral pada Israel, Sejumlah negara Arab, termasuk UEA, memberlakukan pembatasan penggunaan pangkalan militer Amerika Serikat di wilayah mereka untuk melakukan serangan terhadap kelompok yang berafiliasi dengan Iran.
Ketika korban sipil di Gaza meningkat, beberapa negara Arab, terutama negara-negara yang “berusaha meredakan ketegangan dengan Iran”, semakin membatasi kemampuan AS dan sekutunya untuk melakukan tindakan dari wilayah mereka, kata seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya kepada Politico.
Hal ini mencakup kendala dalam tindakan penanggulangan sebagai respons terhadap agresi di Irak, Suriah, dan Laut Merah.
Seorang pejabat AS, seorang pembantu kongres dan dua pejabat barat, "semuanya tidak disebutkan namanya untuk membahas masalah keamanan yang sensitif".
Seorang pejabat mengatakan bahwa beberapa negara membatasi penggunaan pangkalan dan wilayah udara mereka untuk aset yang terlibat dalam melakukan serangan balik ini. Jumlah pasti negara yang menerapkan pembatasan ini masih belum pasti.
Konflik Palestina Vs Israel
Trump Kembali Beri Karpet Merah ke Israel, Usul Penjualan Senjata Jumbo Rp 106 Triliun |
---|
Diplomasi Indonesia Diminta Lebih Aktif untuk Tekan Israel Hentikan Serangan ke Gaza |
---|
Konser Amal untuk Palestina di Wembley, London Meraup Rp 33,2 Miliar |
---|
Spanyol akan Mundur dari Eurovision 2026 jika Israel Berpartisipasi |
---|
Macron: Aksi Militer Israel Gagal di Gaza, Solusinya Akui Negara Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.