Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tentara Israel Sudah Tangkap 7.305 Warga Palestina di Tepi Barat, Perlawanan Justru Kian Gencar

Tentara Israel sudah menangkap sebanyak 7.305 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023 di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.

foto file JN/Tangkap Layar
DIGIRING PULUHAN TENTARA - Seorang warga Palestina dengan mata tertutup, digiring puluhan tentara Israel (IDF). Pasukan Israel dilaporkan sudah menangkap sebanyak 7.305 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023 di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki. 

"Dan hal ini mengharuskan IDF menutup jalan, mengembalikan pos pemeriksaan dan secara besar-besaran membangun pemukiman sebagai jawaban yang tepat bagi Zionis,” kata Smotrich.

Sementara itu, Perlawanan Palestina mengucapkan selamat atas operasi heroik tersebut dan menyerukan “peningkatan konfrontasi.”

Baca juga: Sebelum Bakar Diri, Aaron Bushnell Curhat: Tentara AS di Israel Ikut Bunuh Warga Palestina

Dalam sebuah pernyataan, gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan bahwa pembantaian terus-menerus dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

"Pendudukan (ilegal) terhadap rakyat kami yang teguh dan tangguh, terutama di Jalur Gaza, dan pembantaian mengerikan terakhir tadi malam di bundaran Al-Nabulsi di Kota Gaza, tidak akan dibiarkan begitu saja," ujar Hamas.

Hamas juga menyebut bahwa rakyat Palestina akan memberikan perlawanan terhadap segala kejahatan Israel.

Mau Perluas Pemukiman Ilegal

Pemerintah Israel dilaporkan merencanakan pembangunan ribuan unit rumah baru untuk permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis (22/2/2024) malam, Menteri Keuangan garis keras, Bezalel Smotrich mengumumkan kalau pemerintah Israel akan menyiapkan rencana untuk membangun lebih dari 3.000 unit rumah di pemukiman ilegal.

Media Ibrani menggambarkan rencana pembangunan tersebut sebagai respons terhadap serangan  penembakan mematikan di dekat Yerusalem pada Jumat.

Baca juga: Taktik Baru Kejutkan Israel, Operasi Penembakan Maale Adumim Tewaskan Pemukim Yahudi Saat Kemacetan

Rencana tersebut mengalokasikan 2.350 unit rumah baru ke pemukiman Maale Adumim, dekat lokasi penembakan; 300 lainnya di pemukiman Keidar; dan 694 di pemukiman Efrat.

Pernyataan Smotrich muncul setelah ia mengadakan konsultasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.

Badan Perencanaan Nasional Israel kemungkinan akan memberikan persetujuan akhir untuk unit-unit perumahan di Efrat.

Adapun untuk unit perumahan di kawasan Maale Adumim dan Keidar masih memerlukan persetujuan awal.

Baca juga: Penembakan di Yerusalem Timur Tewaskan IDF, Hamas: Reaksi Normal Atas Pembantaian oleh Israel

Pasukan Israel menutup tempat kejadian dan mulai bekerja menyusul insiden penembakan di dekat pemukiman Ma'ale Adumim di Yerusalem Timur pada 22 Februari 2024.
Pasukan Israel menutup tempat kejadian dan mulai bekerja menyusul insiden penembakan di dekat pemukiman Ma'ale Adumim di Yerusalem Timur pada 22 Februari 2024. (Anadolu Agency/Saeed Qaq)

Tepi Barat Mendidih, Serangan Perlawanan Kian Gencar

Sebelumnya dilaporkan insiden mematikan juga terjadi pada Kamis (22/2/2024) silam di mana seorang tentara Israel tewas, dan 11 warga Israel lainnya terluka dalam operasi penembakan di dekat Maale Adumim pada pagi hari.

Tepat setelah operasi tersebut, Smotrich meminta Netanyahu untuk menyetujui pembangunan ribuan unit pemukiman di Maale Adumim.

Sejak koalisi ekstremis Netanyahu mengambil alih kekuasaan, perluasan permukiman ilegal di Tepi Barat semakin meningkat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved