Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Negara Arab Bersatu, Suruhan AS Temui Presiden Palestina usai Ditolak Mentah Putra Mahkota Saudi

Upaya AS meredakan perang Israel dan Palestina dengan berkondlik lawan Hamas pada akhirnya membuat negara Arab bersatu demi kebebasan Gaza Palestina

Rabie DAHER / AFP
Asap mengepul di desa El-Khiam di perbatasan selatan Lebanon selama pemboman Israel pada 7 Februari 2024, di tengah ketegangan lintas batas dengan Lebanon, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza. Rabie DAHER / AFP 

Namun empat bulan setelah perang, wilayah di Gaza utara yang berhasil dibersihkan oleh IDF dari pejuang Hamas sejak awal perang mulai menunjukkan kebangkitan mereka dalam beberapa hari terakhir.

Terlepas dari itu, sebagian besar keberhasilan inisiatif Arab bergantung pada kesepakatan yang coba dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS antara Israel dan Hamas yang akan membebaskan 136 sandera yang tersisa dengan imbalan perpanjangan jeda.

AS bermaksud memanfaatkan jeda ini untuk merundingkan gencatan senjata yang lebih permanen dan memajukan inisiatif regionalnya.

Namun, perundingan penyanderaan kembali menemui hambatan pada hari Selasa setelah Hamas menanggapi kerangka kerja yang diusulkan oleh para mediator dengan kondisi yang menurut Israel dan AS tidak dapat dimulai, namun Blinken mengatakan pada hari Rabu bahwa masih ada ruang bagi kedua belah pihak untuk bergerak maju.

Visi yang ingin dicapai oleh negara-negara Arab pada pertemuan hari Kamis telah diperjuangkan oleh pemerintahan Biden selama berbulan-bulan, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kembali memaparkannya kepada Israel selama kunjungannya ke Tel Aviv pada hari Rabu.

“Anda dapat melihat jalan ke depan bagi Israel dan seluruh kawasan dengan integrasi, dengan normalisasi, dengan jaminan keamanan [untuk Israel], dengan jalan menuju negara Palestina. Hal ini sepenuhnya mengubah persamaan dan masa depan menjadi lebih baik bagi Israel, Arab, Palestina, dan dengan demikian mengisolasi kelompok seperti Hamas, mengisolasi negara seperti Iran, yang menginginkan masa depan yang sangat berbeda,” kata Blinken dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan para pemimpin Israel.

“Terserah pada Israel untuk memutuskan apa yang ingin mereka lakukan… Yang bisa kita lakukan hanyalah menunjukkan kemungkinan-kemungkinan yang ada… Alternatif yang ada saat ini tampak seperti siklus kekerasan, kehancuran, dan keputusasaan yang tiada akhir. Kita tahu di mana jalan terbaiknya, tapi saya tidak meremehkan keputusan-keputusan sulit yang perlu diambil oleh semua pihak untuk menempuh jalan itu,” tambahnya.

Saudi Tolak Normalisasi Sebelum Palestina Merdeka

Kerajaan Arab Saudi menegaskan kepada Amerika Serikat bahwa negara tersebut tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina diakui sebagai negara merdeka.

Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah pernyataannya hari Rabu (7/2/2024) mengatakan,"tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur.”

Dikutip dari Alarabiya, pemerintah Saudi dengan tegas tidak akan menjalin hubungan diplomatik sampai “agresi” Israel di Jalur Gaza berhenti dan semua pasukan pendudukan Israel menarik diri dari Gaza.

Gambar yang diambil dari lokasi di Israel selatan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 19 Januari 2024, menunjukkan sebuah tank Israel berguling di sepanjang pagar ketika bangunan-bangunan rusak terlihat di Jalur Gaza di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Gambar yang diambil dari lokasi di Israel selatan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 19 Januari 2024, menunjukkan sebuah tank Israel berguling di sepanjang pagar ketika bangunan-bangunan rusak terlihat di Jalur Gaza di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

“Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa mengenai diskusi antara Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat mengenai proses perdamaian Arab-Israel, dan mengingat apa yang telah disampaikan kepada Juru Bicara Keamanan Nasional AS, Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa posisi Kerajaan Arab Saudi selalu teguh dalam masalah Palestina dan pentingnya persaudaraan rakyat Palestina mendapatkan hak-hak mereka yang sah.”

“Kerajaan telah mengkomunikasikan posisi tegasnya kepada pemerintah AS bahwa tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan bahwa agresi Israel di Jalur Gaza dihentikan dan dihentikan. Semua pasukan pendudukan Israel mundur dari Jalur Gaza.”

Kerajaan Arab juga mengulangi seruannya kepada anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang belum mengakui negara Palestina, untuk mempercepat pengakuan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sehingga rakyat Palestina dapat memperoleh hak-hak mereka yang sah dan agar perdamaian menyeluruh dan adil tercapai bagi semua orang.

Pada hari Selasa, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah menerima tanggapan positif bahwa Arab Saudi dan Israel bersedia untuk terus melakukan diskusi normalisasi.

Tetangga Arab Saudi di Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020 berdasarkan Perjanjian Abraham.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved