Konflik Palestina Vs Israel
Ansarullah Yaman: AS akan Menyesali Serangannya, Kami Sudah Siapkan Kejutan untuk Sekutu Israel
Ansarullah Yaman memastikan pihaknya akan membalas serangan AS dan Inggris, sudah siapkan kejutan untuk sekutu Israel.
Ia mencatat serangan AS dan Inggris terhadap situs-situs militer Yaman, tidak akan berdampak bagi negaranya di masa mendatang.
Al-Qahoum memastikan Yaman akan teguh dalam "kemenangan yang dijanjikan dan jihad suci," katanya dalam pernyataan hari Minggu (14/1/2024).
Mengenai peran Yaman yang mendukung Gaza, al-Qahoum menjelaskan negaranya bersama pemerintahan, kepemimpinan, angkatan bersenjata, kemampuan militer, dan orang-orang yang gigih, akan terus berjuang sampai meraih kemanangan.
Ancaman serupa juga disampaikan oleh pemimpin dewan politik tertinggi gerakan Ansarullah, Mahdi al-Mashat.
Ia menyebut agresi AS dan Inggris ke Yaman melanggar semua hukum internasional.
Al-Mashat memastikan AS dan Inggris akan "membayar harga yang mahal" atas serangan yang mencakup 73 serangan terhadap berbagai wilayah di Yaman, termasuk ibu kota Sanaa.
Baca juga: Usai AS Serang Yaman, CENTCOM Umumkan 2 Pasukan AL Amerika Hilang: Operasi Pencarian Berlangsung
Serangan AS dan Inggris di Yaman
AS dan Inggris memulai serangannya ke Yaman pada Jumat (12/1/2024).
Serangan itu diluncurkan sebagai balasan atas aksi Yaman yang menyerang kapal-kapal yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah.
Presiden AS, Joe Biden, dalam pidatonya, mengonfirmasi serangan yang terjadi di Yaman adalah perbuatan militernya.
Biden memperingatkan ia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.
"Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi," tutur Biden setelah AS menyerang Yaman, dilansir Reuters.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan serangan di Yaman itu untuk menargetkan militer Houthi, termasuk drone, rudal balisitik dan jelajah, radar pesisir, hingga pengawasan udadra.
Terpisah, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Indikasi awal menunjukkan bahwa kemampuan Houthi untuk mengancam (arus) perdagangan telah menurun."
Seorang pejabat Houthi mengonfirmasi adanya "penggerebekan" di ibu kota Sanaa, Saada, dan Dhamar, serta di Hodeidah.
Ia menyebut serangan itu sebagai "agresi Amerika-Zionis-Inggris."
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.