Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Afrika Selatan Mengungkap Niat Genosida Mengerikan Israel di Gaza di Sidang Mahkamah Internasional

Afrika Selatan mengungkapkan niat Genosida yang mengerikan Israel di Gaza dalam sidang Mahkamah Internasional, Kamis (11/1/2024).

Penulis: Muhammad Barir
Robin Utrecht / ANP / AFP
Seorang pengunjuk rasa memegang bendera Palestina saat melakukan demonstrasi serentak pada sidang di Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai pengaduan genosida oleh Afrika Selatan terhadap Israel, di Den Haag, 11 Januari 2024. Israel menghadapi tuduhan "tindakan genosida" di Gaza di hadapan Mahkamah Internasional pada tanggal 11 Januari 2024, diajukan oleh Afrika Selatan dan digambarkan oleh presiden Israel sebagai hal yang "mengerikan" dan "tidak masuk akal". 

Kata Adila Hassim saat berbicara di ICJ di Den Haag.

Baca juga: Hentikan Kejahatan Israel, HNW Minta Pemerintah Indonesia Bisa Efektif Dukung Langkah Afrika Selatan

Profesor Max Du Plessis, seorang pengacara yang mewakili Afrika Selatan, mengatakan: “Kewajiban Afrika Selatan dimotivasi oleh kebutuhan untuk melindungi warga Palestina di Gaza dan hak mutlak mereka untuk tidak menjadi sasaran tindakan genosida,” seraya menambahkan bahwa Israel telah lama menganggap dirinya berada di luar jangkauan dan di atas hukum.”

"Jadi biar saya perjelas, kewajiban Afrika Selatan dimotivasi oleh kebutuhan untuk melindungi warga Palestina di Gaza dan hak absolut mereka untuk tidak menjadi sasaran tindakan genosida" kata Max Du Plessis SC.

Baca juga: ICJ Mulai Sidang Gugatan Afrika Selatan Atas Tuduhan Genosida Israel

Pretoria menyelesaikan argumennya di pengadilan dengan meminta tindakan darurat untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan lebih dari 23.350 warga Palestina dan melukai lebih dari 59.400 orang.

Israel akan mulai memberikan pembelaannya pada hari Jumat, 12 Januari.

Pengajuan gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ sangat simbolis karena negara tersebut telah menjadi pendukung kuat hak-hak Palestina sejak jatuhnya sistem apartheid di negara tersebut pada tahun 1990.

Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) pimpinan Nelson Mandela – awalnya merupakan gerakan pembebasan yang kini menguasai Afrika Selatan – menjalin hubungan dekat dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pimpinan Yasser Arafat pada tahun 1960an dan seterusnya.

(Sumber: The Cradle)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved