Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Prancis Jadi Motor Jatuhnya Sanksi Keras Uni Eropa ke Hamas

Prancis memotori jatuhnya sanksi yang lebih keras oleh Uni Eropa terhadap Hamas di tengah terus berkobarnya perang Hamas melawan Israel di Gaza.

MAHMUD HAMS / AFP
Warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel dibawa ke rumah sakit Nasser di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 5 Desember 2023. 

Dia mengatakan Israel mengambil keuntungan dari diamnya masyarakat internasional, namun “kita harus menekan pemerintah kita untuk mendorong Israel mematuhi hukum internasional.”

Montaser Al-Sawaf, juru kamera lepas Anadolu yang melaporkan dari Gaza, tewas dalam serangan udara Israel pekan lalu, menyusul jeda kemanusiaan selama seminggu antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Al-Sawaf, saudaranya Mervan, dan anggota keluarga lainnya tewas dalam serangan udara Israel di lingkungan Ed-Durc di Gaza selatan.

Baca juga: Solidaritas ke Warga Gaza, Dewan Kota Dublin Kibarkan Bendera Palestina

Setelah terluka parah akibat pengeboman tersebut, Al-Sawaf harus menunggu ambulans sekitar 30 menit. Al-Sawaf akhirnya diangkut ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dengan kendaraan pribadi, namun tidak ada tim medis yang hadir dan dia meninggal.

Dia dimakamkan bersama saudara laki-lakinya dan kerabat lainnya di pemakaman al-Batsh di kota tersebut.

AS Batasi Visa Warga Israel

Sebelumnya, Gedung Putih telah menerapkan sanksi berupa pembatasan visa ke Amerika Serikat (AS) bagi warga negara Israel yang terbukti melakukan kekerasan terhadap warga sipil di Tepi Barat.

“Pembatasan ini akan menargetkan warga negara Israel yang telah melakukan tindakan kekerasan atau mengambil tindakan lain yang membatasi akses warga sipil terhadap layanan dan kebutuhan penting dan mungkin juga berlaku untuk anggota keluarga orang-orang tersebut,” ujar Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Peringatan Raja Yordania: Pengusiran Paksa Warga Gaza oleh Israel Picu Konsekuensi Serius

Gedung Putih juga telah berulang kali memperingatkan Israel agar menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

“Kami telah menggarisbawahi kepada pemerintah Israel perlunya berbuat lebih banyak untuk meminta pertanggungjawaban para pemukim ekstremis yang telah melakukan serangan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat,” kata Blinken.

Blinken menyatakan akan terus berupaya meminta Israel untuk melindungi warga sipil Palestina dari serangan ekstremis.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan