Konflik Palestina Vs Israel
Korban Tewas Perang Israel-Hamas, 14.758 Warga Palestina Tewas Sejak 7 Oktober 2023
Berdasarkan laporan dari kantor media pemerintah di Gaza pada Rabu (22/11/2023), jumlah korban tewas terbaru di Palestina mencapai 14.758 orang.
Sejumlah fasilitas digempur dengan rudal, termasuk sekolah organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNRWA yang menampung pengungsi Paestina.
- Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan gencatan senjata memberikan kesempatan untuk menjangkau orang-orang di utara Gaza.
Ia mengecam "penderitaan yang tak terkatakan" di wilayah tersebut.
- Serangan intensif terjadi hanya beberapa jam sebelum gencatan senjata selam empat hari akan dimulai pada pukul 07/00 waktu setempat.
- Rumah Sakit Indonesia berada di bawah "pengeboman hebat" menjelang jeda pertempuran, kata Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
- Militer Israel mengatakan mereka membunuh Amar Abu Jalalah.
Sosok Jalalah digambarkan sebagai komandan angkatan laut Hamas.
- Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee mengatakan pergerakan di Gaza akan dibatasi selama gencatan senjata.
Baca juga: IDF Akui Tangkap Direktur Rumah Sakit Al-Shifa: Ia Diinterogasi ISA

- Seorang pejabat militer AS mengatakan kepada Reuters bahwa dua pangkalan di Suriah dan dua pangkalan di Irak yang menampung personel Amerika diserang secara berurutan dengan roket dan drone bersenjata.
- Pasukan Pertahanan Israe (IDF)l menangkap Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Mohammad Abu Salmiya.
"Menyusul bukti tak terbantahkan yang menunjukkan Rumah Sakit Al-Shifa berfungsi sebagai pusat komando dan kendali Hamas, direktur rumah sakit tersebut ditangkap dan dipindahkan untuk diinterogasi oleh Badan Keamanan Israel (ISA)," terang IDF.
Dikutip dari shabak, ISA adalah organisasi intelijen, teknologi, dan operasional terkemuka dalam komunitas intelijen di Israel dan di seluruh dunia.
Menurut IDF, Hamas tidak hanya mengeksploitasi listrik dan sumber daya rumah sakit untuk membangun dan mempertahankan jaringan terowongan di bawah tanah.
"Hamas juga mencari perlindungan di sana, segera setelah melakukan pembantaian pada tanggal 7 Oktober, dengan membawa serta sandera Israel," urai IDF.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN sebelumnya, seorang pejabat IDF mengatakan bahwa Abu Salmiya harus diinterogasi tentang dugaan kehadiran agen Hamas di dalam rumah sakit.
IDF meyakini bahwa Hamas beroperasi di terowongan di bawah rumah sakit.
"Dia terus-menerus menyangkal dengan mengatakan hal itu tidak terjadi. Bagaimana mungkin Manajer Umum rumah sakit tidak mengetahui sejauh mana sistem terowongan itu?," kata IDF.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.