Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Frustrasi pada Israel dan Netanyahu soal Gaza, tapi Tetap Setujui Bantuan Uang hingga Senjata

Meski frustrasi terhadap Israel soal operasi di Gaza, AS justru masih membantu Israel uang dan senjata.

AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) menyambut Presiden AS Joe Biden setibanya di bandara Ben Gurion Tel Aviv pada 18 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.com - Pejabat pemerintahan Amerika Serikat (AS) semakin frustrasi terhadap militer Israel dan kepemimpinan PM Benjamin Netantahu, buntut serangan yang menargetkan warga sipil di Gaza.

Kekhawatiran para pejabat AS ini terlihat jelas dalam panggilan telepon dan pertemuan selama 40 hari terakhir.

Sejak eskalasi militer meningkat pada 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan operasi udara, laut, dan darat di seluruh Gaza.

Israel mengklaim seluruh serangan itu - yang paling mematikan dalam beberapa dekade - dilakukan untuk mengakhiri kelompok militan Hamas.

Selain menyerang, Israel juga telah memaksa ratusan ribu warga sipil Gaza mengungsi.

Baca juga: UE Enggan Disebut Standar Ganda soal Israel, Josep Borrell: Saya Agak Pro-Palestina

Sumber yang mengetahui diskusi antara pejabat AS dan Israel, menilai komentar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, baru-baru ini, sebagai tanda pemerintahan Joe Biden tak lagi sependapat dengan pemerintahan Benjamin Netanyahu terkait operasi Gaza.

Biden sendiri sebelumnya menulis sebuah opini pada akhir pekan, yang mengancam akan mengeluarkan larangan visa terhadap ekstremis Israel yang menyerang warga sipil di Tepi Barat.

Meski demikian, rasa frustrasi AS pada Israel tampaknya tak akan secara signifikan mengubah kebijakan atau dukungan Amerika terhadap negara Zionis tersebut.

Pemerintahan Biden diketahui masih mengalirkan senjata tambahan ke Israel dan mendorong persetujuan bantuan militer baru senilai miliaran dolar.

Bloomberg baru-baru ini melaporkan, Departemen Pertahanan AS terus memenuhi permintaan Israel, antara lain berupa senjata, rudal berpemandu laser, dan amunisi.

Blinken mengatakan kepada wartawan bahwa "lebih banyak lagi" yang perlu dilakukan untuk melindungi warga sipil di Gaza dan "terlalu banyak warga Palestina" yang terbunuh dalam beberapa minggu terakhir.

Dikutip dari Al Arabiya, seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, mengatakan Blinken menyampaikan "dengan sangat jelas" kepada Israel dalam pertemuan pribadi selama dua perjalanannya ke Israel sejak eskalasi militer meningkat.

Sinyal lain soal beda pendapat antara AS dan Israel adalah saat Netanyahu mengklaim Israel akan menguasai otoritas keamanan atas Gaza, jika perang saat ini berakhir.

Namun, Blinken mengatakan AS menentang pendudukan kembali atau pengepungan apapun di Gaza.

Pendudukan Israel yang terus berlanjut atas wilayah Palestina dan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel di Tepi Barat telah menjadi perdebatan lain yang diangkat oleh Blinken dan pimpinan Pentagon.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved