Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas: Belum Waktunya Hizbullah Turun Tangan Langsung Lawan Israel

Pernyataan ini mengindikasikan kalau Hamas masih eksis di Gaza. Hizbullah akan turun tangan langsung kalau Israel benar-benar memberangus Hamas

AFP/JALAA MAREY
Tentara Israel tiba untuk latihan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada 9 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel ketika pertempuran berlanjut di selatan dengan militan Hamas di Jalur Gaza. (Foto oleh Jalaa MAREY / AFP) 

Hamas: Belum Waktunya Hizbullah Turun Tangan Langsung Lawan Israel

TRIBUNNEWS.COM - Milisi Hizbullah Lebanon hanya akan terjung langsung dalam perang antara Israel dan Hamas jika faksi perlawanan Palestina benar-benar tersingkir di Gaza.

Hal itu diungkapkan juru bicara senior Hamas, Ahmed Abdul Hadi, pada Senin (13/11/2023).

Ahmed Abdul Hadi merupakan perwakilan Hamas yang ada di Beirut.

Baca juga: IDF Klaim Hamas Habis, Sniper Al-Qassam Lumpuhkan Pasukan Khusus IDF, Al-Quds Bidik Tel Aviv

Dia mengatakan, Hizbullah, kelompok militan sekutu Hamas belum waktunya untuk ikut berperang secara langsung melawan Israel.

Hizbullah, kata dia, baru akan terlibat langsung melawan Israel jika Hamas kalah total.

“Sekarang bukan waktunya,” kata Hadi seperti dikutip NBC News.

“Garis merah bagi Hizbullah adalah penghancuran total perlawanan (Hamas) di Gaza.”

Baca juga: Cegah Iran Gabung Perang, Pasukan Khusus Rangers Inggris Berlatih di Lebanon dan Bersiap Masuk Gaza

Tank militer Israel mengambil posisi selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada 9 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel ketika pertempuran berlanjut di selatan dengan militan Hamas di Jalur Gaza. (Jalaa MAREY / AFP)
Tank militer Israel mengambil posisi selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada 9 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel ketika pertempuran berlanjut di selatan dengan militan Hamas di Jalur Gaza. (Jalaa MAREY / AFP) (AFP/JALAA MAREY)

Meskipun pasukan Israel telah beberapa kali saling baku tembak dengan pejuang Hizbullah di perbatasan Lebanon dalam beberapa pekan terakhir, orang kedua di komando kelompok tersebut, Naim Qassem, mengatakan kalau bentrokan tersebut hanya “demi mengurangi tekanan terhadap Gaza.”

Pejabat senior lainnya menolak untuk mengatakan apa yang menjadi ‘garis merah’ Hizbullah untuk keterlibatan langsung dalam perang Gaza melawan Israel.

Petinggi Hizbullah itu hanya menyatakan kalau respons kelompok milisi itu akan bergantung pada tindakan Israel.

Pun, saat berbicara pada Sabtu (11/11/2023), pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menyatakan bahwa kelompok tersebut meningkatkan aktivitasnya, dengan mengatakan telah terjadi “peningkatan” dalam operasi di sepanjang garis depan mereka dengan Israel.

“Ada peningkatan kuantitatif dalam jumlah operasi, ukuran dan jumlah target, serta peningkatan jenis senjata,” kata Nasrallah, demikian menurut Reuters.

Baca juga: Beirut Diancam Seperti Gaza, Hizbullah Kirim Rudal Katyusha ke Israel, 8 Tentara IDF Tewas

Asap mengepul dari Ramim Ridge di Galilea Atas setelah baku tembak antara Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon di dekat Kibbutz Yiftah di perbatasan Israel dengan Lebanon pada 5 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Asap mengepul dari Ramim Ridge di Galilea Atas setelah baku tembak antara Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon di dekat Kibbutz Yiftah di perbatasan Israel dengan Lebanon pada 5 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Jalaa MAREY / AFP)

Ancam Beirut Jadi Gaza Kedua

Militer Israel telah memperingatkan kalau Hizbullah akan membuat “kesalahan besar” jika mereka meningkatkan serangan terhadap pasukan Israel.

Tentara Israel (IDF) mengklaim telah membunuh hampir 80 pejuang kelompok tersebut dalam bentrokan baru-baru ini.

Selama kunjungan ke pasukan Israel pada akhir pekan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa “Hizbullah menyeret Lebanon ke dalam perang yang mungkin terjadi,".

“Jika mereka melakukan kesalahan seperti ini, pihak pertama yang akan menanggung akibatnya adalah warga (sipil) Lebanon. Apa yang kami lakukan di Gaza, kami tahu bagaimana melakukannya di Beirut,” ancam Gallant.

Konflik terbaru di Gaza meletus setelah serangan mematikan Hamas pada tanggal 7 Oktober, dengan Israel melancarkan serangan udara balasan selama berminggu-minggu dan terus meningkatkan serangan darat di daerah kantong Palestina.

Sekitar 1.200 orang telah terbunuh di Israel, dan lebih dari 11.000 di Gaza, menurut pejabat setempat.

(oln/RT/NBC*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved