Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tiap Satu Jam, 6 Anak di Gaza Tewas akibat Serangan Israel, Total 3.760 Anak-anak Jadi Korban

Sejak serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023, enam anak Palestina tewas setiap jamnya.

KATA KHATIB/AFP
Seorang petugas medis menempatkan jenazah Sila Abu Amsha yang berusia delapan bulan di atas kain kafan saat bersiap untuk dimakamkan di rumah sakit Najjar setelah serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 30 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. 

Diketahui, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak 7 Oktober 2023, Israel menyerang 82 fasilitas kesehatan.

Israel Targetkan Kamp-kamp Pengungsi

Seorang pria bereaksi sambil menggendong jenazah ibunya yang terbungkus selimut di tengah reruntuhan bangunan yang hancur dalam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah pada 2 November 2023, saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina masih berlanjut.
Seorang pria bereaksi sambil menggendong jenazah ibunya yang terbungkus selimut di tengah reruntuhan bangunan yang hancur dalam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah pada 2 November 2023, saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina masih berlanjut. (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Joe Biden Serukan Jeda Terkait Serangan Israel ke Gaza, Begini Penjelasannya

Jurnalis AlJazeera, Hisham Zaqout, melaporkan setidaknya ada 10 rudal Israel yang mendarat di kamp pengungsi Bureij, Kamis.

Serangan tersebut menewaskan 15 orang, menurut Pertahanan Sipil Gaza.

Jumlah korban tewas diperkirakan melebihi angka tersebut karena para pengungsi masih mencari orang-orang di bawah reruntuhan.

Penduduk setempat menggambarkan serangan tersebut membuat segalanya menjadi gelap.

Mereka tidak bisa melihat orang-orang di sekitar atau menilai kerusakan secara visual.

Bahkan, menurut seorang pengungsi, serangan Israel tersebut lebih buruk dari gempa bumi.

"Gempa bumi tidak seburuk ini," kata seorang pria kepada Zaqout.

"Jika kamu berada (sejauh) 200, 300 meter (dari lokasi), kamu juga mati. Apa yang terjadi tidak normal, ini bukan gempa bumi."

"Rudal-rudal ini ditembakkan ke warga sipil. Kita sering mendengar ungkapan di media: 'dilarang oleh hukum internasional'."

"Apakah tidak ada satu negara pun di dunia ini yang bisa melihat (penderitaan) rakyat Palestina," ujar dia menambahkan.

Usai serangan itu, seorang pria lainnya mengatakan ia sedang mencari saudara perempuan dan anak gadisnya.

Sementara yang lainnya duduk berjongkok di atas reruntuhan, terlihat pasrah.

"Kami hanya duduk di sini dan berharap keajaiban dari Tuhan."

Sebelumnya, pada Rabu (1/11/2023), Israel kembali menyerang Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza, Rabu.

Baca juga: Pasukan Khusus AS dan Israel Tewas Kena Jebakan Hamas di Gaza, Inggris Kerahkan Unit Elite SAS

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved