Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Vladimir Putin: Akui Negara Palestina dan Beri Ibu Kota, Baru Israel Bisa Damai

Vladimir Putin menegaskan, penerapan proposal dua negara yang didukung PBB, yang mana negara Palestina akan memiliki ibu kota di Yerusalem Timur.

Pavel BEDNYAKOV / POOL / AFP
Foto ini didistribusikan oleh badan milik negara Rusia Sputnik menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Kirgistan Sadyr Japarov menghadiri upacara penyambutan sebelum pembicaraan mereka di Bishkek pada 12 Oktober 2023. 

Vladimir Putin: Beri Palestina Negara dan Ibu Kota, Baru Israel Bisa Damai

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin angkat bicara soal perang Israel dan Hamas.

Menurut Putin, Israel tentu mempunyai hak untuk membela diri terhadap serangan Hamas.

Pun, konflik jangka panjang hanya bisa tercapai saat Palestina diakui sebagai sebuah negara, khususnya oleh Israel sendiri.

Baca juga: Sosok Misterius Mohammed Deif, Komandan Brigade Al Qassam Hamas Sang Mastermind Serangan ke Israel

Presiden Rusia Vladimir Putin yakin, negara Palestina, seperti yang diusulkan oleh PBB, dapat menyelesaikan konflik dalam jangka panjang.

Pemimpin Rusia tersebut menegaskan kembali keprihatinan Moskow atas meningkatnya kekerasan di Timur Tengah, dan menekankan bahwa ribuan warga sipil Israel dan Palestina telah terbunuh atau terluka sejak Sabtu lalu ketika Hamas melancarkan serangan mendadak keluar dari Gaza.

Israel menjadi sasaran “serangan yang kebrutalannya belum pernah terjadi sebelumnya.

"Dan Israel tentunya mempunyai hak untuk mempertahankan diri, untuk memastikan keberadaannya yang damai,” kata pemimpin Rusia tersebut.

Putin menegaskan kembali posisinya bahwa krisis yang sedang berlangsung disebabkan oleh kegagalan kebijakan luar negeri AS.

“Amerika, yang didukung oleh negara-negara satelitnya di Eropa, mencoba memonopoli penyelesaian di Timur Tengah, namun tidak peduli untuk menemukan kompromi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak,” kata Putin.

“Garis sepihak AS selama bertahun-tahun telah membuat situasi semakin menemui jalan buntu,” tambah Putin.

Putin menambahkan kalau aktivitas perluasan pemukiman Israel berkontribusi pada terganggunya proses perdamaian.

Tentara Israel berpatroli di dekat Kibbutz Be'eri, Israel, Rabu, 11 Oktober 2023. Kibbutz dikuasai oleh militan Hamas dari Neraby Jalur Gaza pada hari Sabtu ketika mereka membunuh dan menangkap banyak warga Israel. (AP Photo/Ohad Zwigenberg)
Tentara Israel berpatroli di dekat Kibbutz Be'eri, Israel, Rabu, 11 Oktober 2023. Kibbutz dikuasai oleh militan Hamas dari Neraby Jalur Gaza pada hari Sabtu ketika mereka membunuh dan menangkap banyak warga Israel. (AP Photo/Ohad Zwigenberg) (AP/Ohad Zwigenberg)

Ground Fighting Hamas-Israel Bikin Cemas Putin

Laporan bahwa Israel akan segera melancarkan operasi darat di Gaza semakin memicu kekhawatiran Rusia, menurut sang presiden.

"Penggunaan perangkat keras militer yang berat di daerah perkotaan “adalah sebuah hal yang sulit dan dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi semua pihak,” sementara jika tidak melakukan hal tersebut akan membuat potensi operasi menjadi lebih sulit," katanya.

Putin juga menambahkan kalau korban sipil kemungkinan besar akan benar-benar besar dan  'tidak dapat diterima.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved