Konflik Palestina Vs Israel
Alasan Hamas Palestina Lancarkan Serangan Mendadak ke Israel
Hamas meluncurkan ribuan roket dari Jalur Gaza ke Israel pada Sabtu (7/10/2023), dunia internasional terus menaruh perhatian pada situasi di sana.
5. Reaksi Israel
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Kabinet Keamanannya telah menyatakan negaranya berperang setelah serangan Hamas.
"Keputusan tersebut, yang diumumkan pada hari Minggu, secara resmi mengizinkan pengambilan langkah militer yang signifikan," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Perang yang dipaksakan terhadap negara Israel melalui serangan teroris yang mematikan dari Jalur Gaza dimulai pada pukul 06.00 kemarin,"katanya.
6. Situasi Terkini
Israel membalas serangan roket Hamas dengan menyerang warga Palestina di Gaza pada Minggu (8/10/2023).
Sementara itu, Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan roket dan artileri ke tiga pos di Peternakan Shebaa sebagai solidaritas dengan rakyat Palestina.
Israel dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran pun saling baku tembak artileri dan roket.
Militer Israel juga mengatakan salah satu drone miliknya menyerang pos Hizbullah di kawasan Har Dov, kawasan di Shebaa, dan kemudian melepaskan tembakan peringatan ke arah sejumlah tersangka di kawasan tersebut.
Di Israel selatan, kelompok bersenjata Hamas masih melawan pasukan keamanan Israel 24 jam setelah serangan itu.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan lebih dari 20.000 orang berlindung di 44 sekolahnya di sekitar Gaza pada Sabtu malam.
Baca juga: Menara Palestina di Gaza Hancur Dihantam Rudal Israel, Terekam Siaran Langsung Jurnalis Al Jazeera

7. Reaksi Internasional
- Rusia
Dikutip dari Interfax, Rusia mengatakan pihaknya melakukan kontak dengan Israel, Palestina dan negara-negara Arab sehubungan dengan meningkatnya konflik Israel-Palestina.
"Tentu saja kami selalu menyerukan pengendalian diri," kata Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov.
- Ukraina
Presiden Volodymr Zelenskyy mengecam "serangan teroris" terhadap Israel.
Ia mengatakan Israel punya hak untuk mempertahankan diri "tidak dapat diragukan".
- Amerika Serikat
Gedung Putih juga mengecam "serangan teroris Hamas yang mengerikan di Israel".
Washington menerangkan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden AS Joe Biden mengikuti perkembangan terbaru dari konflik Palestina dan Israel.
"Amerika Serikat dengan tegas mengecam serangan tak beralasan yang dilakukan teroris Hamas terhadap warga sipil Israel," terang pernyataan AS.
"Tidak pernah ada pembenaran untuk terorisme," tegas AS.
- Iran
Berbeda dengan Rusia, Ukraina, dan AS, Iran menyampaikan dukungan untuk serangan Palestina.
Situs berita semi-resmi, ISNA melaporkan, Penasihat Pemimpin Tertinggi Ali Hosseini Khamenei mengatakan Iran mendukung serangan Palestina.
"Kami mengucapkan selamat kepada para pejuang Palestina," kata penasehatnya, Rahim Safavi.
"Kami akan mendukung para pejuang Palestina sampai pembebasan Palestina dan Yerusalem," ucapnya.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan serangan yang dilakukan sekutunya Hamas merupakan bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat Palestina dalam menghadapi pendudukan Israel.
- Turki
Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta Israel dan Palestina untuk menahan diri dari tindakan permusuhan yang dapat memperburuk situasi.
"Kami menyerukan semua pihak menahan diri," kata Erdogan pada kongres Partai AK yang berkuasa di Ankara.
- Uni Emirat Arab
Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) menyerukan gencatan senjata segera untuk menghindari dampak serius.
"UEA telah menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada semua korban krisis baru-baru ini.
Abu Dhabi menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020 di bawah Abraham Accords yang didukung AS, bersama dengan Bahrain dan Maroko.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.