Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Alasan Hamas Palestina Lancarkan Serangan Mendadak ke Israel

Hamas meluncurkan ribuan roket dari Jalur Gaza ke Israel pada Sabtu (7/10/2023), dunia internasional terus menaruh perhatian pada situasi di sana.

AFP/MAHMUD HAMS
Salvo roket ditembakkan oleh militan Palestina dari Gaza dihadang rudal Israel dari sistem rudal pertahanan Iron Dome di atas kota Netivot di Israel selatan pada 8 Oktober 2023. Serangan Hamas ke Israel adalah serangan paling mematikan di wilayahnya dalam setengah abad. Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada hari Minggu ketika jumlah korban tewas dalam konflik tersebut melonjak mendekati 1.000 orang setelah kelompok militan Palestina melancarkan serangan mendadak besar-besaran dari Gaza. (MAHMUD HAMS/AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Konflik Palestina vs Israel kian memanas.

Setelah kelompok militan Hamas meluncurkan ribuan roket dari Jalur Gaza ke Israel pada Sabtu (7/10/2023), dunia internasional terus menaruh perhatian pada situasi di sana.

Hanya dalam waktu 24 jam, Israel mengerahkan tank dan alat tempur lain ke perbatasan dengan alasan untuk membalas serangan Hamas.

Berikut ini sejumlah alasan serangan mendadak besar-besaran Hamas ke Israel yang dilansir dari Al Jazeera.

1. Perang Hamas vs Israel

Pada Sabtu (7/10/2023) pagi, kelompok bersenjata Palestina, Hamas melancarkan Operasi Badai Al Aqsa terhadap Israel.

Baca juga: Israel Evakuasi 260 Mayat dari Lokasi Konser Musik di Gurun Pasir yang Diserang Hamas

PERANG KOTA - Mayat orang yang terbunuh tergeletak di dalam mobil yang penuh peluru di kota selatan Sderot pada 7 Oktober 2023. Setidaknya 40 orang tewas di Israel selama pertempuran dengan pejuang Palestina pada 7 Oktober, layanan medis darurat Magen David Adom layanan mengatakan dalam sebuah pernyataan. (Oren ZIV / AFP)
PERANG KOTA - Mayat orang yang terbunuh tergeletak di dalam mobil yang penuh peluru di kota selatan Sderot pada 7 Oktober 2023. Setidaknya 40 orang tewas di Israel selama pertempuran dengan pejuang Palestina pada 7 Oktober, layanan medis darurat Magen David Adom layanan mengatakan dalam sebuah pernyataan. (Oren ZIV / AFP) (AFP/OREN ZIV)

Peristiwa akhir pekan kemarin merupakan eskalasi besar-besaran sejak perang yang berlangsung 11 hari pada 2021 kemarin.

Hamas menyatakan telah menembakkan 5.000 roket dari Jalur Gaza.

Israel mengonfirmasi bahwa para pejuang kelompok tersebut telah memasuki wilayahnya.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengakui kelompok Hamas menyerang Tel Aviv dari berbagai sisi, baik dari darat, laut, hingga udara.

Roket putaran pertama ditembakkan pada pukul 06.30 waktu setempat (03.30 GMT).

Menanggapi operasi Badai Al Aqsa, tentara Israel mengatakan pihaknya melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap Hamas di Jalur Gaza.

Sebelum perang pecah pada Sabtu kemarin, Israel menanggapi sejumlah serangan kecil yang dilakukan Palestina terhadap pasukannya.

Dilansir Al Jazeera, pasukan Israel mengonfirmasi tentaranya terlibat dalam baku tembak di dekat Tulkarem, Tepi Barat utara.

Militer Israel mengatakan baku tembak mematikan di daerah Tulkarem terjadi setelah tentara mengidentifikasi kendaraan mencurigakan di dekat desa Shufa.

Empat warga Palestina dilaporkan tewas dalam insiden terpisah di Tepi Barat, pada Kamis (5/10/2023).

Di antaranya, tiga orang tewas di tangan pasukan Israel, satu lagi oleh pemukim Israel, pejabat Israel menerangkan.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan nama dua pria yang tewas adalah Abdul Rahman Atta (23) dan Huthaifa Faris (27), dilansir dari WAFA.

"Mereka meninggal akibat peluru pendudukan (Israel)," kata kementerian, dilansir France24.

Sementara, kelompok Hamas mengidentifikasi mereka sebagai anggota sayap bersenjatanya.

Baca juga: AS Kirim Jet Tempur dan Amunisi ke Israel, Kerahkan Kapal di Dekat Tel Aviv

Demonstran yang mendukung rakyat Palestina menghadapi demonstran tandingan pro-Israel di Times Square, New York City. 8 Oktober 2023. Aksi tersebut terkait peristiwa 7 Oktober 2023 kelompok pejuang Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel dari Gaza melalui darat, laut, dan udara, menewaskan lebih dari 600 orang dan melukai lebih dari 2000 orang. Menurut laporan, tentara dan warga sipil Israel juga telah diculik oleh Hamas dan dibawa ke Gaza. Serangan tersebut memicu deklarasi perang oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan serangan balasan yang berkelanjutan oleh Israel di Gaza yang menewaskan ratusan orang. (Adam Gray/Getty Images/AFP)
Demonstran yang mendukung rakyat Palestina menghadapi demonstran tandingan pro-Israel di Times Square, New York City. 8 Oktober 2023. Aksi tersebut terkait peristiwa 7 Oktober 2023 kelompok pejuang Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel dari Gaza melalui darat, laut, dan udara, menewaskan lebih dari 600 orang dan melukai lebih dari 2000 orang. Menurut laporan, tentara dan warga sipil Israel juga telah diculik oleh Hamas dan dibawa ke Gaza. Serangan tersebut memicu deklarasi perang oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan serangan balasan yang berkelanjutan oleh Israel di Gaza yang menewaskan ratusan orang. (Adam Gray/Getty Images/AFP) (Getty Images via AFP/ADAM GRAY)

Orang Palestina ketiga ditembak mati oleh tentara Israel, dilaporkan lebih dulu melepaskan tembakan ke sebuah mobil di Tepi Barat selatan.

Kementerian Palestina mengkonfirmasi kematian tersebut tanpa mengidentifikasi identitas pria yang dibunuh.

Orang Palestina keempat, bernama Labib Dhamidi yang berusia 19 tahun dibunuh oleh seorang pemukim setelah mereka turun ke kota tersebut menyusul insiden sebelumnya, kantor berita negara Palestina WAFA melaporkan.

Sebelumnya, tentara mengatakan bahwa lima petugas polisi Israel terluka oleh alat peledak dalam bentrokan terpisah, juga di Tepi Barat bagian utara.

2. Tel Aviv Disasar Roket Hamas

Hamas menembakkan roket sampai ke sisi utara Tel Aviv.

Kelompok bersenjata yang berkuasa di Palestina juga mengerahkan pejuangnya ke Israel selatan.

Media Israel melaporkan orang-orang bersenjata melepaskan tembakan terhadap warga yang lewat di Kota Sderot.

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan bentrokan terjadi di jalan-jalan kota.

Orang-orang naik jip berkeliaran di pedesaan.

Sebuah laporan menyatakan bahwa pejuang Hamas telah menguasai beberapa pusat pemukiman sipil Israel.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-593: Zelensky Beri Dukungan untuk PM Israel Benjamin Netanyahu

PERANG KOTA - Pasukan Israel melintasi jalan utama dengan howitzer self-propelled mereka ketika pasukan tambahan dikerahkan di dekat kota selatan Sderot pada 8 Oktober 2023. Jumlah korban tewas melonjak menjadi hampir 1.000 sejak kelompok pejuang Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak besar-besaran terhadap Israel dengan serangan mendadak. rentetan roket dan serangan darat besar-besaran, kata pejabat kedua belah pihak pada 8 Oktober. (Foto oleh Menahem KAHANA / AFP)
PERANG KOTA - Pasukan Israel melintasi jalan utama dengan howitzer self-propelled mereka ketika pasukan tambahan dikerahkan di dekat kota selatan Sderot pada 8 Oktober 2023. Jumlah korban tewas melonjak menjadi hampir 1.000 sejak kelompok pejuang Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak besar-besaran terhadap Israel dengan serangan mendadak. rentetan roket dan serangan darat besar-besaran, kata pejabat kedua belah pihak pada 8 Oktober. (Foto oleh Menahem KAHANA / AFP) (AFP/MENAHEM KAHANA)

3. Jumlah Korban

Hingga hari ini, jumlah korban tewas di kedua belah pihak yang bertikai mencapai 1.113 orang.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Mayor Ben Wahlhaus mengatakan kepada CNN pada Minggu (8/10/2023) bahwa jumlah korban tewas di Tel Aviv pascaserangan mendadak pejuang Hamas meningkat menjadi lebih dari 700 orang.

Pemerintah juga melaporkan 44 tentara Israel tewas selama serangan Hamas, dilansir The Guardian.

Tim penyelamat menemukan lebih dari 260 mayat di lokasi festival musik Supernova.

Sementara, laporan BBC mengabarkan dari pihak Palestina 413 orang tewas setelah Israel meluncurkan serangan balasan di Gaza.

Rumah sakit di Gaza kebanjiran pasien setelah Israel memulai serangan balasannya.

4. Alasan Hamas Menyerang Israel

Juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa operasi militer kelompok tersebut adalah respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.

"Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa," katanya.

Baca juga: Situasi Terkini Perang Israel vs Palestina, Korban Tewas Capai 1.113 Orang di Kedua Belah Pihak

Pemukiman Palestina di Gaza luluh lantak dihajar serangan balasan jet tempur Israel pasca serbuan gerilyawan Hamas di Gaza Sabtu lalu, 7 Oktober 2023.
Pemukiman Palestina di Gaza luluh lantak dihajar serangan balasan jet tempur Israel pasca serbuan gerilyawan Hamas di Gaza Sabtu lalu, 7 Oktober 2023. (Middle East Eye)

"Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini," tegasnya.

"Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di Bumi," kata Mohammed Deif, komandan militer Hamas.

Ia seraya menambahkan bahwa 5.000 roket telah diluncurkan.

"Setiap orang yang mempunyai senjata harus mengeluarkannya. Waktunya telah tiba," kata Deif, menurut laporan.

5. Reaksi Israel

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Kabinet Keamanannya telah menyatakan negaranya berperang setelah serangan Hamas.

"Keputusan tersebut, yang diumumkan pada hari Minggu, secara resmi mengizinkan pengambilan langkah militer yang signifikan," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Perang yang dipaksakan terhadap negara Israel melalui serangan teroris yang mematikan dari Jalur Gaza dimulai pada pukul 06.00 kemarin,"katanya.

6. Situasi Terkini

Israel membalas serangan roket Hamas dengan menyerang warga Palestina di Gaza pada Minggu (8/10/2023).

Sementara itu, Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan roket dan artileri ke tiga pos di Peternakan Shebaa sebagai solidaritas dengan rakyat Palestina.

Israel dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran pun saling baku tembak artileri dan roket.

Militer Israel juga mengatakan salah satu drone miliknya menyerang pos Hizbullah di kawasan Har Dov, kawasan di Shebaa, dan kemudian melepaskan tembakan peringatan ke arah sejumlah tersangka di kawasan tersebut.

Di Israel selatan, kelompok bersenjata Hamas masih melawan pasukan keamanan Israel 24 jam setelah serangan itu.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan lebih dari 20.000 orang berlindung di 44 sekolahnya di sekitar Gaza pada Sabtu malam.

Baca juga: Menara Palestina di Gaza Hancur Dihantam Rudal Israel, Terekam Siaran Langsung Jurnalis Al Jazeera

Bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara balasan Israel yang menghantam gedung Menara Palestina. Setidaknya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan lainnya terluka di kedua sisi. (MAHMUD HAMS/AFP)
Bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara balasan Israel yang menghantam gedung Menara Palestina. Setidaknya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan lainnya terluka di kedua sisi. (MAHMUD HAMS/AFP) (AFP/MAHMUD HAMS)

7. Reaksi Internasional

- Rusia

Dikutip dari Interfax, Rusia mengatakan pihaknya melakukan kontak dengan Israel, Palestina dan negara-negara Arab sehubungan dengan meningkatnya konflik Israel-Palestina.

"Tentu saja kami selalu menyerukan pengendalian diri," kata Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov.

- Ukraina

Presiden Volodymr Zelenskyy mengecam "serangan teroris" terhadap Israel.

Ia mengatakan Israel punya hak untuk mempertahankan diri "tidak dapat diragukan".

- Amerika Serikat

Gedung Putih juga mengecam "serangan teroris Hamas yang mengerikan di Israel".

Washington menerangkan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden AS Joe Biden mengikuti perkembangan terbaru dari konflik Palestina dan Israel.

"Amerika Serikat dengan tegas mengecam serangan tak beralasan yang dilakukan teroris Hamas terhadap warga sipil Israel," terang pernyataan AS.

"Tidak pernah ada pembenaran untuk terorisme," tegas AS.

- Iran

Berbeda dengan Rusia, Ukraina, dan AS, Iran menyampaikan dukungan untuk serangan Palestina.

Situs berita semi-resmi, ISNA melaporkan, Penasihat Pemimpin Tertinggi Ali Hosseini Khamenei mengatakan Iran mendukung serangan Palestina.

"Kami mengucapkan selamat kepada para pejuang Palestina," kata penasehatnya, Rahim Safavi.

"Kami akan mendukung para pejuang Palestina sampai pembebasan Palestina dan Yerusalem," ucapnya.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan serangan yang dilakukan sekutunya Hamas merupakan bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat Palestina dalam menghadapi pendudukan Israel.

- Turki

Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta Israel dan Palestina untuk menahan diri dari tindakan permusuhan yang dapat memperburuk situasi.

"Kami menyerukan semua pihak menahan diri," kata Erdogan pada kongres Partai AK yang berkuasa di Ankara.

- Uni Emirat Arab

Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) menyerukan gencatan senjata segera untuk menghindari dampak serius.

"UEA telah menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada semua korban krisis baru-baru ini.

Abu Dhabi menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020 di bawah Abraham Accords yang didukung AS, bersama dengan Bahrain dan Maroko.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved