Kisah di balik foto burung mati dengan perut penuh benda plastik yang memantik perubahan
Foto Chris Jordan dari tahun 2009 yang menampilkan bangkai burung albatros dengan perut penuh sampah plastik mampu memantik perubahan…
Namun ketika harus mencari solusi, Jordan masih merasa ada yang kurang.
Dia percaya inti dari krisis ini terletak di antara tindakan masyarakat dan dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan.
Menurutnya, tidak ada kesadaran yang mengaitkan kedua hal tersebut. Jadi baginya, keberhasilan mengatasi polusi plastik bergantung pada upaya membangun kembali hubungan yang kuat dengan alam.
"Jutaan orang tersadar [tetapi] hal yang paling aneh adalah bahwa sebagian besar orang yang berkuasa di dunia, para presiden, pemimpin-pemimpin perusahaan dan institusi-institusi besar, menjadi pihak yang paling tidak menyadari hubungan itu."
"Setiap kali saya bersama burung-burung itu pada saat mereka sekarat, bahkan berkali-kali bersama mereka saat mereka mati, saya menangis begitu saja."
"Kesedihan itu sangat luar biasa sampai akhirnya suatu hari saya tersadar - alasan saya merasa seperti itu karena saya menyayangi mereka," kata Jordan.
"Itulah duka – rasa sayang ketika kehilangan sesuatu atau melihat penderitaan. Saya merasa bebas untuk bisa merasakan itu sepenuhnya. Itu seperti sebuah pintu," kata Jordan.
Dia percaya bahwa hubungan dengan alam dan apresiasi untuk dunia di sekitar kita dapat benar-benar mendorong perubahan yang positif, dibanding hanya berharap bahwa suatu hari nanti situasinya akan membaik.
--
Anda dapat membaca artikel berjudul The photo that made the plastics crisis personal di BBC Future.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.