Sabtu, 4 Oktober 2025

Kisah di balik foto burung mati dengan perut penuh benda plastik yang memantik perubahan

Foto Chris Jordan dari tahun 2009 yang menampilkan bangkai burung albatros dengan perut penuh sampah plastik mampu memantik perubahan…

Dia tidak menyangka fotonya akan menjadi viral, jauh sebelum era media sosial. Fotonya dengan cepat muncul di majalah dan surat kabar di seluruh dunia.

"Tiba-tiba [foto itu] muncul di mana-mana," kenangnya.

Dia menerima puluhan ribu email, hingga dia harus mempekerjakan seorang asisten hanya untuk membalas semuanya.

"Begitu banyak orang menulis respons yang emosional," kata Jordan.

"Orang-orang ingin pergi ke Midway dan menyelamatkan albatros, tapi plastiknya tidak berasal dari pulau ini. Ini masalah sistemik."

Laporan WWF yang dirilis baru-baru ini memproyeksikan bahwa produksi plastik diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2040.

Kondisi itu mengakibatkan sampah plastik di lautan akan meningkat menjadi empat kali lipat pada 2050.

Jenna Jambeck, seorang insinyur lingkungan di University of Georgia sekaligus pakar polusi plastik dunia, menghitung bahwa pada 2010, delapan juta ton sampah plastik memasuki lautan dari sumber-sumber di darat. Jumlah itu setara dengan berat sekitar 650.000 bus tingkat.

Jordan memutuskan untuk kembali ke Midway pada Juli 2010. Dia tiba di tengah hiruk-pikuk jutaan elang laut yang menari, bernyanyi, dan saling menyapa. Semua itu membuatnya terpikat.

"Jumlah burung yang ada saat itu luar biasa. Seketika ada sisi lain yang muncul dengan sendirinya seperti nama pulau itu sendiri --midway, berada di tengah-tengah-- antara kengerian dan keindahan."

"Di satu sisi, melihat plastik yang kita gunakan sehari-hari berakhir sangat mengerikan di dalam perut bayi burung-burung ini."

"Di sisi lainnya, melihat surga pulau tropis yang dirawat dengan penuh kasih dan dilindungi sebagai cagar alam lautan yang dihuni oleh jutaan makhluk yang bahkan tidak takut pada manusia," kata Jordan yang telah mengunjungi Midway sebanyak delapan kali.

Dia juga menghabiskan empat tahun untuk membuat film dokumenternya, Albatross, yang dirilis pada 2018, hanya setahun setelah dua film penting lainnya juga menyoroti dampak polusi terhadap satwa laut: serial BBC bersama David Attenborough, Blue Planet 2, serta film rilisan Netflix yang meraih penghargaan, A Plastic Ocean karya Jo Ruxton.

Ruxton, yang juga merupakan pendiri badan amal untuk konservasi laut Ocean Generation, menampilkan bagian mengenai plastik yang menjadi ancaman bagi albatros Midway di dalam filmnya.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved