Jumat, 3 Oktober 2025

Para Ahli: Negara Barat Tak Boleh Tinggal Diam Soal Serangan Drone ke Rusia

Serangan pesawat tak berawak atau drone Ukraina ke tempat kerja Presiden Rusia Vladimir Putin di Gedung Kremlin telah mengguncang status quo

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
RIA Novosti
Cuplikan video yang dirilis oleh media negara Rusia, RIA Novosti, yang menunjukkan ledakan yang terjadi di atas gedung pemerintahan Rusia di Moskow pada Rabu (3/5/2023) dini hari. Rusia menuduh Ukraina melakukan serangan ini untuk menargetkan Presiden Vladimir Putin. 

"Mungkin AS tidak diberi tahu dan mungkin memang begitu. Kita lihat dari reaksinya. Jika AS tidak diberitahu, akan ada reaksi marah karena ini adalah bahaya yang cukup besar untuk menyerang Presiden dari tenaga nuklir," tegas Roeper.

Sebelumnya, dua drone menargetkan Kremlin dalam serangan pada Selasa malam waktu setempat.

Baca juga: Rentetan Ledakan di Ukraina Hari Ini, Susul Serangan Drone di Gedung Pemerintah Rusia

Satu meledak di atas Istana Senat, yakni tempat kerja Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kemudian yang kedua jatuh di pekarangan Kremlin, tidak jauh dari tempat kerja kedua presiden, yakni Istana Kremlin Agung.

Rusia pun menuding Ukraina berada dibalik insiden itu dan mengaku berhak untuk membalasnya.

Dituding seperti itu, Ukraina pun membantahnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved