Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Rayu Erdogan: Janji Bakal Izinkan Turki Borong Jet Canggih F-35, Asal Stop Minyak Rusia
Presiden Trump tawarkan rayuan politik kepada Erdogan dengan janji pencabutan sanksi program jet tempur F-35 jika Turki stop beli minyak dari Rusia
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Dalam pertemuan tatap muka di Gedung Putih yang berlangsung selama dua jam, Trump menawarkan rayuan politik kepada Erdogan dengan janji pencabutan sanksi program jet tempur F-35.
Namun tawaran ini tak diberikan secara gratis, Trump memberikan satu syarat besar yang harus dipenuhi yakni Turki harus menghentikan impor minyak dari Rusia.
Langkah ini, menurut Trump, akan menjadi titik balik penting dalam memutus aliran pendapatan energi bagi Moskow yang selama ini mengandalkan ekspor minyak untuk membiayai perang di Ukraina.
Dengan menurunkan permintaan dari sekutu seperti Turki, AS berharap bisa mengurangi aliran devisa ke Rusia dan melemahkan posisi militernya di tengah sanksi internasional.
“Saya yakin dia akan menghentikannya, ya. Tahu kenapa? Karena dia bisa membelinya dari banyak orang lain,” ujar Trump, sambil memuji Erdogan sebagai sosok tangguh sekaligus cerdas, sebagaimana dikutip dari media lokal PA Turkey.
Turki Andalkan Minyak Rusia
Turki sejak beberapa tahun terakhir memang menjadi pembeli minyak dan produk bahan bakar Rusia yang signifikan.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Turki memperkuat statusnya sebagai salah satu mitra energi penting bagi Rusia, mengimpor crude oil dan diesel dari Rusia dalam jumlah besar.
Pemerintah Erdogan berdalih negaranya bergantung pada impor energi Rusia, lantaran harga minyak yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dari pasar global.
Baca juga: Demo Guncang AS: 1.600 Lokasi Diserbu Demonstran, Serukan Perlawanan Atas Kebijakan Trump
Selain itu kedekatan geografis antara Rusia dan Turki memudahkan jalur distribusi energi. Pipa minyak dan jalur laut di Laut Hitam serta Mediterania membuat pengiriman dari Rusia ke kilang Turki relatif cepat dan murah dibanding impor dari Timur Tengah atau Afrika.
Alasan itu yang mendorong Turki menggantungkan pasokan minyaknya ke Rusia.
Sebagai contoh, terminal minyak Turkish Dortyol di Hatay pernah mencatat pengiriman minyak mentah dan bahan bakar dari Rusia mencapai 11,74 juta barel dalam satu tahun.
Sementara data situs berita energi Oil Price mencatat bahwa total impor minyak mentah Turki per Maret 2025 sekitar 650.000 barel per hari sehingga minyak Rusia menyumbang sekitar 123.500 barel/hari.
F-35 dan Sanksi yang Membayangi
Sejauh ini Turki belum menyatakan bahwa mereka akan sepenuhnya menghentikan impor minyak Rusia sebagai syarat langsung untuk mendapatkan F-35.
Pemerintah Turki tampak ingin menjaga posisinya sendiri dan memastikan bahwa setiap syarat yang diterima akan sebanding dengan manfaat yang diperoleh, terutama dalam hal keamanan, pertahanan militer, dan hubungan perdagangan
Namun jika Turki setuju menghentikan impor minyak Rusia, AS kemungkinan akan membatalkan sebagian sanksi, termasuk membuka akses pembelian program jet tempur F-35 yang diblokir sejak 2019 silam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.