Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Tuduh Ukraina Berniat 'Kambing Hitamkan' Moskow

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan zat radioaktif telah diangkut ke Ukraina dari negara Eropa yang tidak disebutkan namanya.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Anatolii Stepanov / AFP
Prajurit Ukraina mengendarai tank T-80 tidak jauh dari Lyman. Rusia menuduh Ukraina berencana melakukan insiden nuklir di wilayahnya kemudian menyalahkan Moskow menjelang pertemuan penting Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Kelly mengatakan, meskipun membutuhkan setidaknya satu tahun pelatihan untuk menguasai semua kemampuan F-16, pilot Ukraina dapat diajari untuk melakukan "sejumlah hal terbatas ... dalam beberapa bulan".

Memprovokasi Putin

Dukungan dibangun di kedua sisi Atlantik untuk menyediakan Ukraina dengan jet tempur canggih berstandar NATO. Inggris mengatakan akan memberikan pelatihan.

Namun, kedua belah pihak enggan menggunakan kekuatan udara mereka secara signifikan sejak perang dimulai.

Senator AS dari Partai Republik Lindsey Graham mengatakan anggota parlemen AS secara luas mendukung pelatihan pilot Ukraina dalam mengoperasikan F-16 dan dia yakin pemerintahan Biden akan segera setuju untuk melakukannya.

Graham mengatakan dia tidak khawatir F-16 akan meningkatkan konflik. “Jangan khawatir memprovokasi Putin; khawatir tentang memukulinya,” katanya.

Seruan untuk memasok Ukraina dengan jet canggih datang mengikuti kesepakatan pada bulan lalu oleh Prancis, Inggris, AS, dan Jerman untuk memasok Kyiv dengan tank tempur modern.

Baca juga: Perang di Ukraina: Menteri Luar Negeri AS Sebut China Mungkin akan Beri Persenjataan untuk Rusia

Washington telah memberikan sekitar 30 miliar dolar AS bantuan militer ke Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada Februari tahun lalu.

Beberapa pejabat Barat mengatakan sekutu Ukraina seharusnya tidak terlalu fokus pada pesawat tempur canggih, tetapi pada logistik dasar seperti peluru artileri.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengeluarkan peringatan keras tentang berkurangnya pasokan peluru dan amunisi serupa di Ukraina saat melawan balik invasi Rusia.

“Ukraina berada dalam situasi kritis dari sudut pandang dengan amunisi yang tersedia,” kata Borrell.

“Kekurangan amunisi ini harus diselesaikan dengan cepat – hanya dalam hitungan minggu,” sambungnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh China sedang mempertimbangkan untuk menyediakan senjata ke Rusia, memperingatkan Beijing bahwa setiap pasokan akan "menyebabkan masalah serius".

Blinken mengatakan China "mempertimbangkan untuk memberikan dukungan mematikan" mulai dari "amunisi hingga senjata itu sendiri".

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved