Jumat, 3 Oktober 2025

Cadangan Beras Pemerintah Hingga Akhir Tahun Ditargetkan 3 Juta Ton, Impor Tak Lagi Diperlukan

Pemerintah memastikan cadangan beras nasional atau Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga pada level aman hingga akhir 2025. 

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Lita Febriani/Tribunnews.com
BERAS NASIONAL - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (tengah) ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025). Stok CBP yang dikelola Bulog diproyeksikan berada di kisaran 2-3 juta ton pada akhir tahun. (Tribunnews.com/Lita Febriani) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan cadangan beras nasional atau Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga pada level aman hingga akhir 2025. 

Adapun stok CBP yang dikelola Bulog diproyeksikan berada di kisaran 2-3 juta ton pada akhir tahun, memastikan beras nasional tetap aman.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, dari data terakhir, stok beras CBP di gudang Bulog ada sekitar 3,9 juta ton. 

Baca juga: Stok CBP Berhasil Tembus 3,7 Juta Ton, Wamentan Sudaryono Pastikan Kualitas Beras Terus Terjaga Baik

"Kita perkirakan sampai dengan akhir tahun akan ada cadangan beras pemerintah kurang lebih 3 juta, bahkan mungkin 2 juta, sampai dengan 3 juta," kata Sudaryono ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025). 

Dengan demikian kebutuhan pangan masyarakat dapat dipenuhi tanpa harus mengandalkan pasokan luar negeri.

Dengan cadangan yang mencukupi, pemerintah menegaskan tidak akan melakukan impor beras, baik hingga akhir tahun ini maupun periode mendatang. 

Sudaryono menjelaskan, hingga saat ini Bulog telah menyerap gabah petani di tingkat sawah dengan harga minimal Rp 6.500 per kilogram. 

Baca juga: Trump Luncurkan Aplikasi CBP Home, Imigran Ilegal Dipaksa Mendeportasi Diri Sendiri dari AS

Penyerapan tersebut kemudian diolah menjadi beras dan disimpan di gudang Bulog, yang sempat mencapai rekor tertinggi 4,2 juta ton.

"Sempat mencapai 4,2 juta ton, kemudian sebagian sudah kita kurangi untuk bantuan pangan, bantuan sosial, dan juga beras SPHP, beras stabilisasi harga pangan," imbuhnya. 

Ia menyatakan, stok tersebut menambah keyakinan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional, khususnya di tahun ini.

Cadangan beras yang dikelola Bulog akan menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional. Apalagi pada 2026 mendatang akan kembali berlangsung panen raya yang semakin memperkuat stok pemerintah. 

Baca juga: Cara Dapatkan Bansos Beras 10 Kg Bantuan Pangan CBP 2024 Lengkap dengan Syaratnya

Dengan kondisi tersebut, pemerintah memastikan ketersediaan beras di dalam negeri tetap terjaga sehingga tidak ada kebutuhan untuk melakukan impor.

"Kita betul-betul punya cadangan beras pemerintah yang disimpan di gudang Bulog dengan jumlah dan kuantitas yang cukup. Sehingga kita memastikan tidak akan impor beras lagi di masa-masa tahun ini maupun masa-masa yang akan datang," ujar Sudaryono. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional hingga akhir tahun diperkirakan surplus 3,5 sampai 4 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Kondisi ini dipandang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, termasuk untuk program bantuan pangan, bantuan sosial, hingga stabilisasi harga pangan (SPHP).

Pemerintah optimistis, ketahanan pangan akan terus terjaga pada 2026 seiring datangnya musim panen raya. Dengan cadangan yang terjaga, kebijakan pangan nasional dipastikan lebih mandiri tanpa ketergantungan impor.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved