Siapkan Rp200 Miliar, ATLA Memperkuat Bisnis Migas dengan Akuisisi Perusahaan Seismik
Dalam industri minyak dan gas, perusahaan berperan penting dalam eksplorasi cadangan hidrokarbon seperti minyak bumi dan gas alam.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan survei minyak dan gas (migas), PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) terus berusaha menggenjot kinerja di sisa tahun 2025.
Untuk itu, ATLA sudah menyiapkan sejumlah strategi pengembangan usaha dalam waktu dekat.
Demi mendukung kinerja perusahaan, Presiden Komisaris ATLA Rudi Reksa Sutantra berniat mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang seismik dalam waktu dekat.
Baca juga: Investasi Sektor Hulu Migas Rp148 Triliun Per Agustus 2025
Perusahaan seismik adalah entitas bisnis yang menyediakan layanan survei geofisika menggunakan metode seismik untuk memetakan struktur bawah permukaan bumi.
Dalam industri minyak dan gas, perusahaan ini berperan penting dalam eksplorasi cadangan hidrokarbon seperti minyak bumi dan gas alam.
Rudi menjelaskan, sudah menyiapkan dana lebih dari Rp 200 miliar.
Menurutnya, alasan akuisisi lantaran perusahaan yang sedang dibidik memiliki kapal khusus untuk operasi lepas pantai (anchor handling tug supply).
Kapal ini memiliki daya mesin besar dilengkapi dengan teknologi canggih dengan sistem manuver untuk melakukan tugas kompleks di lingkungan laut lepas yang ekstrem.
“Mungkin satu-satunya perusahaan berbendera Indonesia yang punya kapal ini,” ujar Rudi, ditulis, Jumat (3/10/2025).
Jika akuisisi tersebut berjalan lancar, kapal itu juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional ATLA.
Rudi menambahkan, di masa mendatang ATLA akan memperluas kegiatan usaha, tidak hanya di bidang survei dan konstruksi saja tetapi juga terjun langsung pada sektor seismik sebagai usaha pendukung migas.
ATLA cetak kinerja di semester I-2025. Di mana, laba bersih ATLA capai Rp2,71 miliar pada semester I-2025. Realisasi tersebut naik 34,96 persen dibandingkan dengan semester I-2024 yang sebesar Rp 2,01 miliar.
Alhasil, laba per saham dasar ATLA menjadi Rp 0,44, meningkat dari Rp 0,17 pada periode Januari-Juni 2024.
Kenaikan laba bersih terjadi setelah pendapatan ATLA juga melonjak 62,25% secara YoY menjadi Rp 50,73 miliar di semester I-2025. Seluruh pendapatan ATLA berasal dari jasa survei.
Dari sisi neraca, total aset ATLA per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp 177,42 miliar, naik 1,48% dibanding posisi Desember 2024.
Menperin Agus Gumiwang Optimistis Kontribusi Manufaktur terhadap PDB Terus Meningkat |
![]() |
---|
Tarif Cukai Rokok Tak Naik, Kantor Menkeu Purbaya Banjir Dukungan dan Karangan Bunga |
![]() |
---|
Perkuat Kolaborasi, 80 Perusahaan di Kawasan Industri Pulogadung Ikuti Workshop |
![]() |
---|
Ketua Dewan Pembina IMI Bamsoet: IMX 2025 Tunjukkan Kreativitas Anak Bangsa ke Panggung Dunia |
![]() |
---|
Pendapat Analis Tentang Prospek Pergerakan Saham Industri Pertambangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.