Penyaluran Beras SPHP Capai 344 Ribu Ton, Bapanas: Distribusi Dipercepat
Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) per 10 September 2025 mencapai 344 ribu ton
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) per 10 September 2025 mencapai 344 ribu ton. Capaian ini setara 22,97 persen dari total target penyaluran pada tahun 2025 sebanyak 1,5 juta ton.
Badan Pangan Nasional terus mempercepat penyaluran beras SPHP untuk menjaga keterjangkauan harga beras di masyarakat. Selain melalui ritel modern, Bapanas memastikan beras SPHP juga didistribusikan melalui berbagai saluran lainnya agar manfaatnya semakin luas dirasakan masyarakat.
Baca juga: Bulog Janji Penyaluran Beras SPHP ke Ritel Modern akan Dimasifkan Usai Terjadi Kelangkaan
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa keberagaman saluran distribusi menjadi kunci untuk memastikan akses masyarakat terhadap beras SPHP tetap terjamin.
Menurutnya, tidak hanya bergantung pada volume penyaluran, tetapi juga pada pemerataan dan kedekatan akses dengan konsumen.
“Selain penyaluran ke pasar tradisional, tentu kita juga terus masifkan penyaluran ke pasar modern, outlet Perum BULOG, outlet binaan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, BUMN pangan, Gerakan Pangan Murah (GPM), serta ke depan juga beras SPHP ini kita optimalkan untuk dipasok ke Koperasi Desa Merah Putih (KDMP)," kata Arief di Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Arief mengatakan, semakin dekat titik distribusi dengan masyarakat, semakin cepat pula dampak positifnya terhadap stabilisasi harga.
Baca juga: Bulog Janji Penyaluran Beras SPHP ke Ritel Modern akan Dimasifkan Usai Terjadi Kelangkaan
“Itu sebabnya kami memastikan semua jalur distribusi bergerak secara paralel,” kata Arief
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, menekankan pentingnya peran ritel modern sebagai salah satu saluran utama distribusi SPHP di samping pasar tradisional dan operasi pasar. Ia juga menambahkan bahwa BULOG tengah mempercepat produksi beras premium untuk memperkuat suplai di ritel modern.
“Dengan tambahan saluran dari ritel modern, distribusi beras SPHP akan lebih cepat, merata, dan dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya.
Adapun Beras SPHP yang disalurkan melalui ritel modern dijual dengan harga Rp 12.500 per kilogram (kg) untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi), Rp 13.100 per kg untuk zona 2 (Sumatera selain Lampung dan Sumsel, Kalimantan, NTT), serta Rp 13.500 per kg untuk zona 3 (Maluku dan Papua).
Ini yang Dilakukan Bulog Jika Ada Beras di Gudang Terindikasi Terserang Kutu |
![]() |
---|
Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras |
![]() |
---|
Tinjau Pasar Palimo Palembang, Mendagri dan Mentan Pastikan Distribusi Beras SPHP Lancar |
![]() |
---|
Ombudsman: Potensi Kerugian Akibat Tata Kelola Cadangan Beras Pemerintah Mencapai Rp7 Triliun |
![]() |
---|
Bapanas Intervensi Harga Beras di 214 Wilayah: Biar Lebih Murah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.