Pemerintah China Minta Jaminan Suplai CPO dari Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah China meminta jaminan pasokan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia.

Permintaan tersebut disampaikan melalui Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Maierdan Mugaiti ketika mendatangi kantor Kementerian Pertanian RI di Jakarta dan bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Selasa (30/9/2025).

Dalam pertemuan tersebut dia menyampaikan keinginan Pemerintah China yang meminta kepastian pasokan CPO untuk jangka panjang dari Indonesia.

"Mereka melihat kebutuhan minyak sawit di negaranya terus meningkat, sementara Indonesia adalah produsen terbesar di dunia," kata Sudaryono dikutip dari siaran pers pada Rabu (1/10/2025).

Dengan adanya permintaan ini, Sudaryono menyebut pemerintah akan meningkatkan produktivitas sawit.

Sebab, sawit juga digunakan di dalam negeri untuk mendukung program energi B50. B50 adalah bauran solar dengan 50 persen minyak sawit.

Menurut Sudaryono, permintaan dari China ini menjadi bukti nyata pengakuan dunia terhadap keunggulan sawit Indonesia.

Selain sawit, pertemuan ini juga membicarakan peluang kerja sama pada komoditas lain, Di antaranya, karet alam, sarang burung walet, hortikultura unggulan seperti durian, maupun komoditas peternakan.

Sebagai informasi, pada 2024 Indonesia mencatat surplus perdagangan pertanian dengan China sebesar 1,77 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Indonesia Menang di Sengketa Biodiesel, Uni Eropa Inkonsisten Jalankan Aturan WTO

Ekspor utama Indonesia adalah kelapa sawit (2,72 miliar dolar AS), sarang burung walet (428 juta dolar AS), karet (363 juta dolar AS), kelapa (270 juta dolar AS), dan kakao (218 juta dolar AS).