Menkeu Purbaya Tantang Rocky Gerung Minta Maaf Jika Ekonomi Tumbuh 6 Persen
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melihat kritikan akademisi Rocky Gerung hal yang biasa sebagai pejabat publik
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melihat kritikan akademisi Rocky Gerung hal yang biasa sebagai pejabat publik.
Purbaya dikritik Rocky Gerung yang disebutnya sebagai pura pura banyak gaya. Purbaya tidak mempersoalkan kritik tersebut. Dia mencontohkan pada Pemilihan Presiden 2024 lalu, Presiden Prabowo Subianto dipilih oleh lebih dari 58 persen. Meski begitu, masih ada sisanya yang memilih kandidat lain.
"Kan semuanya tidak bisa puas. Itu presiden saja kepilih berapa? 58, 30 aja kan tidak puas kan? Itu hal yang wajar," ujar Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Di sisi lain, menurut Purbaya, masyarakat bisa berubah seiring berjalan waktu. Terutama, jika bisa membuktikan melalui kinerja positif. Purbaya mengatakan, hal itu pun seharusnya berlaku terhadap Rocky Gerung. Jika nantinya ekonomi tumbuh di angka 6 persen.
"Dengan berjalannya waktu, kalau saya bisa balikin ekonomi dari 5 ke 6 persen atau lebih lagi, Rocky Gerung harus minta maaf ke saya. Minta maaf ke publik juga tidak apa-apa," ujar Purbaya.
Purbaya tak mempersoalkan kritik-kritik yang datang kepadanya. Sebab, kritik juga bagian dari kontrol kerja kerja pemerintah.
"Itu semacam kontrol juga buat saya. Jangan terlena juga, tidur mulu. Mentang-mentang di kementerian keuangan anak buah yang banyak, gaji naik, terus tidur. Saya ke sini bukan untuk tidur. Itu kritik positif menurut saya.
Tapi salah satu hal yang dia bilang katanya saya cuma juru bayar, tidak betul," tutur Purbaya.
Akademisi Rocky Gerung kerap kali mengkritisi Purbaya. Misalnya, Rocky menyampaikan bahwa perrtumbuhan ekonomi tidak datang dari kebijakan menteri keuangan.
“Justru yang paling menentukan adalah kementerian teknis seperti perindustrian, perdagangan, dan pertanian, yang ironisnya dikuasai politisi ‘copet’,” ujar Rocky dalam YouTube Mardani Ali Sera, Rabu (17/9/2025 lalu.
Ia juga mengkritisi bahwa Purbaya hadir dalam ekosistem politik yang penuh dominasi kepentingan. Menurutnya, infrastruktur yang seharusnya menopang target pertumbuhan 8 persen justru dikendalikan oleh politisi yang ia sebut sebagai “copet”.
Selain itu, Rocky juga pernah memplesetkan nama Purbaya dengan pura-pura banyak gaya.
“Purbaya itu pura-pura banyak gaya,” kata Rocky dikutip di YouTube, Selasa (23/9/2025).
Hal tersebut, merespons pernyataan Purbaya yang menyinggung dirinya terkait kritik yang selama ini dilontarkan ke Presiden ke-7 Jokowi. Purbaya meminta Rocky kembali belajar ekonomi.
“Saya mau ulangi yang dikatakan Purbaya. Itu contoh pertama ketika seseorang dapat kedudukan yang istimewa untuk menyelenggarakan republik, dia memulai dengan membela rezim sebelumnya,” ujar Rocky.
Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Kelapa Sawit untuk Perkuat Industri Hilir |
![]() |
---|
Airlangga: Kesepakatan Percepatan IEU-CEPA Jadi Game Changer Pertumbuhan Ekonomi |
![]() |
---|
APBN 2026 Disahkan, Ini Daftar Anggaran yang Alami Kenaikan |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Beri Waktu Seminggu untuk Pengemplang Pajak Bayar Senilai Rp 60 Triliun |
![]() |
---|
Peringatan Menkeu Purbaya ke Pegawai Pajak: Jangan Meras-meras Wajib Pajak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.