Senin, 29 September 2025

Indonesia Tetap Menarik untuk Investasi Otomotif Meski Insentif EV Disetop

Indonesia diyakini tetap menjadi tujuan investasi otomotif yang menarik mengingat potensi pasarnya yang besar meski insentif EV disetop mulai 2026.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
INVESTASI OTOMOTIF - Pengunjung memadati booth Wuling yang memajang mobil listrik di pameran otomotif GIIAS 2025 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (27/7/2025). Indonesia diyakini tetap menjadi tujuan investasi otomotif yang menarik mengingat potensi pasarnya yang besar meski insentif mobil listrik akan dihapus pemerintah mulai 2026. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia diyakini tetap menjadi tujuan investasi otomotif yang menarik mengingat potensi pasarnya yang besar meski insentif mobil listrik akan dihapus pemerintah mulai tahun 2026.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, para pelaku industri memiliki perhitungan bisnis yang matang sebelum memutuskan ekspansi.

"Itu kan ada business case dan business plan. Kemudian ada kebijakan yang telah ditetapkan di awal. Maka pelaku dan calon pelaku yang mau investasi sudah melihat di awal. Jadi harus disesuaikan dengan rencana," tutur Kukuh kepada Wartawan di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Meski penjualan otomotif nasional sedang mengalami penurunan, Kukuh optimistis potensi pasar Indonesia tetap menjadi daya tarik utama bagi produsen global.

Ia menekankan bahwa daya beli masyarakat dan prospek pertumbuhan ekonomi masih memberikan sinyal positif untuk investasi.

"Tahun depan bisa saja ada (investor) yang mau masuk, kalau kita lihat potensi pasar kita. Memang pasar lagi turun, tapi potensi kan masih besar. Jadi kita lihat, kalau kemudian kita bisa naik 5 persen ke 6 persen pertumbuhan ekonominya, mereka datang ke sini," ungkapnya.

Kukuh menambahkan, kehadiran merek baru bukan semata-mata dipicu oleh insentif pemerintah. Menurutnya, faktor fundamental seperti ukuran pasar, prospek ekonomi, dan rencana investasi jangka panjang jauh lebih berpengaruh.

Baca juga: Insentif Mobil Listrik Dihapus Tahun Depan, Harga Jual EV Bisa 30 Persen Lebih Mahal     

"Orang sudah punya plan, mereka ke sini bukan insentif, tapi memang tertarik ke sini. Insentif kan soal sugar coating saja," ucapnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan