Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Jelaskan Maksud Impor BBM Satu Pintu
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan maksud impor BBM satu pintu melalui Pertamina.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Sanusi
"Pemerintah ingin, sekalipun Pertamina yang diberikan tugas, tetapi kami ingin harus adil, enggak boleh ada yang dirugikan," kata Bahlil.
Baca juga: BBM Langka di SPBU Swasta, Prabowo Panggil Bos Pertamina: Katanya Tak Ada Monopoli
Ketua Umum Partai Golkar itu mengungkap transaksi antara Pertamina dan pengusaha SPBU swasta ini akan dilakukan setransparan mungkin.
Dia bilang, transaksi antara kedua pihak ini harus dilakukan cengli atau adil.
"Kita ingin swasta maupun Pertamina harus sama-sama cengli, harus semua terbuka. Ini sudah disetujui juga terjadi open book. Teman-teman dari swasta juga sudah setuju," ujar Bahlil.
Kemudian, ia menyebut agar tidak ada dusta di antara Pertamina dan pengusaha SPBU swasta, akan ada surveyor gabungan.
Surveyor gabungan dari berbagai pihak itu akan melakukan tugas mereka di negara asal BBM impor tersebut.
Jadi, sebelum BBM yang diimpor Pertamina untuk swasta itu dikirim ke Indonesia, mereka akan dicek dulu oleh surveyor gabungan.
"Agar tidak ada dusta di antara kita menyangkut dengan kualitas, juga disepakatkan untuk melakukan dengan joint surveyor," ucap Bahlil.
"Jadi barang belum berangkat, ada surveyor yang sama-sama disetujui di sana untuk dilakukan," sambungnya.
Sebagai informasi, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell, BP, hingga VIVO mengalami kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM).
Kondisi ini membuat banyak konsumen mengeluh karena beberapa jenis bahan bakar tidak tersedia, terutama Shell V-Power, BP Ultimate, dan BP 922.
Pengajuan impor BBM tambahan dari SPBU swasta sampai saat ini tidak direstui pemerintah karena sudah melebihi kuota impor yang diberikan.
Pemerintah mengaku telah menambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta sebesar 10 persen dari total izin impor pada 2024 lalu.
"SPBU swasta sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Ini biar clear ya. Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan. Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter. Kemudian, di 2025 contohnya kami memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen. Berarti 1 juta 100 kiloliter," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Menurut Bahlil, jika SPBU swasta masih kekurangan stok BBM tetapi kuota impornya sudah tidak tersedia lagi maka bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam pengadaan BBM.
"Mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Dan kemarin saya sudah pimpin rapatnya Pertamina dan Wakil Menteri (Wamen) saya juga sudah pimpin rapat," tuturnya.
Komisi XII DPR RI Soal Ketersediaan BBM: Kementerian ESDM Harus Perkuat Mitigasi Distribusi |
![]() |
---|
Panas Bumi Diproyeksikan Jadi Penopang Ketahanan Energi Nasional |
![]() |
---|
Bahlil Lahadalia Ungkap Sulitnya Penyelamatan 7 Pekerja Freeport: Harus Gali Lumpur di Bawah Tanah |
![]() |
---|
Mengenal Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Tegaskan SPBU Swasta untuk Impor BBM Lewat Pertamina |
![]() |
---|
Deretan Anak Buah Baru Bahlil di Kementerian ESDM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.