Nilai Ekspor RI hingga Juni Sebesar 135,41 Miliar Dolar AS
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor RI hingga Juni 2025 sebesar 135,41 miliar dolar Amerika Serikat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor RI hingga Juni 2025 sebesar 135,41 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, total nilai ekspor sepanjang Januari hingga Juni mengalami peningkatan sebesar 7,70 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Ekspor nonmigas tercatat 128,39 miliar dolar AS atau naik 8,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 117,83 miliar dolar AS.
Baca juga: Nilai Impor RI hingga Juni Capai 115,94 Miliar Dolar AS, Naik 5,25 Persen
Sedangkan ekspor migas tercatat sebesar 7,03 miliar dolar AS atau turun 11,04 persen dibandingkan periode 2024 senilai 7,90 miliar dolar AS.
"Andil utama peningkatan nilai ekspor disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 12,16 persen," kata Pudji dalam Rilis BPS, Jumat (1/8/2025).
Pudji menyampaikan, ekspor hasil industri pengolahan tercatat sebesar 107,60 miliar dolar AS atau naik 16,57 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar 92,31 miliar dolar AS.
Menurut Pudji, ekspor hasil industri pengolahan yang naik cukup besar, yaitu minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, semikonduktor dan komponen elektronik lainnya, serta peralatan listrik lainnya.
Ekspor sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tercatat sebesar 3,39 miliar dolar AS atau naik 49,77 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar 2,26 miliar dolar AS.
"Ekspor sektor pertanian kehutanan dan perikanan tumbuh 49,77 persen. Ekspor hasil pertanian yang naik cukup besar, yaitu kopi, buah-buahan tahunan, tanaman obat, aromatik dan rempah-rempah, sayur-sayuran, serta ikan segar atau dingin hasil tangkap," tuturnya.
Negara tujuan ekspor
Pangsa ekspor sepanjang Januari sampai Juni 2025 paling banyak ke Tiongkok sebesar 22,83 persen dari total nilai ekspor.
Pudji menyatakan, ekspor nonmigas ke Tiongkok sebesar 29,31 miliar utamanya besi dan baja (HS 27) sebesar 9,01 miliar atau setara 30,74 persen.
Bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 4,23 miliar dolar AS atau setara 14,42 persen dari total ekspor. Serta ekspor nikel dan barang daripadanya (HS 75) sebesar 3,26 miliar dolar AS atau 11,12 persen dari total ekspor.
"Nilai ekspor non-migas ke Tiongkok tercatat sebesar 29,31 miliar dolar AS atau naik sebesar 8,37 persen dibandingkan dengan Januari hingga Juni 2024," kata Pudji.
Pangsa ekspor kedua yakni Amerika Serikat setara 11,52 persen dari total ekspor atau sebesar 14,79 miliar dolar AS. Ekspor ke AS utamanya mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) sebesar 2,80 miliar dolar AS. Kemudian alas kaki (HS 64) sebesar 1,29 miliar dolar AS dan pakaian dan aksesorinya atau rajutan (HS 61) sebesar 1,28 miliar dolar AS.
Ekspor Motor AHM Tembus 159.000 Unit, ASEAN Jadi Pasar Utama |
![]() |
---|
Pemerintah Bentuk Satgas Tangani Temuan Zat Radioaktif di Udang Beku yang Diekspor ke AS |
![]() |
---|
Kementan: Permintaan Kelapa dari Malaysia Capai 400 Ribu Ton Per Tahun |
![]() |
---|
Kemendag Dorong UMKM Ekspor, Transaksi Business Matching Hingga Agustus 2025 Tembus USD 90,90 Juta |
![]() |
---|
Industri Plastik dan Polimer Nasional Didorong Garap Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.