Genjot Pertumbuhan Ekonomi, BI Berpotensi Pangkas Suku Bunga
BI berpotensi memangkas suku bunga acuan di tahun 2025. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berpotensi memangkas suku bunga acuan di tahun 2025. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Suku bunga acuan BI sejauh ini sudah turun sebanyak tiga kali. Masing-masing turun 25 basis poin (bps) pada Januari, Mei dan Juli 2025. Saat ini suku bunga diposisi 5,25 persen.
Suku bunga acuan adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral seperti BI, sebagai pedoman bagi suku bunga pinjaman atau simpanan di sektor keuangan terutama bank.
Baca juga: Paket Stimulus Ekonomi Bakal Lanjut, Menko Airlangga: Diumumkan Awal September 2025
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, potensi pemangkasan suku bunga itu dilihat berdasarkan kondisi inflasi yang masih dalam target sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen, dan inflasi inti 2,4 persen. Juga, nilai tukar rupiah yang stabil dan terjaga sesuai dengan fundamental.
"Oleh karena itu ke depan Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah dan pencapaian sasaran inflasi," tutur Perry dalam Konferensi Pers KSSK, Senin (28/7/2025).
Perry menyebut, BI tetap memilih waktu yang tepat untuk mengambil kebijakan memangkas suku bunga acuan. Karenanya, BI terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Kemenkeu Klaim Konflik Iran-Israel Belum Berdampak Terhadap Ekonomi Indonesia
"Tentu saja besar dan timingnya akan kami ukur sesuai dengan dinamika perekonomian global dan domestik. Arah kebijakan moneter ini sebagai bagian untuk sinergi membalikkan ekspektasi," ungkap dia.
BI pangkas suku bunga Juli
BI memangkas suku bunga acuan BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,50 menjadi 5,25 persen.
Suku bunga Deposit Facility diturunkan sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,00 persen.
"Berdasarkan asesmen proses maupun risiko yang dihadapi ke depan, Rapat Dewan gubernur Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen," kata Perry, Rabu (16/7/2025).
Keputusan itu konsisten dengan makin rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5 +- 1 persen. Lalu, terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya serta perlunya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
pertumbuhan ekonomi
Bank Indonesia
Suku Bunga
Perry Warjiyo
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
KPK Periksa Satori dan Heri Gunawan Tersangka Korupsi CSR BI-OJK, Ini yang Didalami Penyidik |
![]() |
---|
Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ratusan Pelaku Industri Properti Hadiri Simposium Perumahan |
![]() |
---|
KPK Periksa Satori dan Heri Gunawan, Tersangka Kasus Korupsi CSR BI-OJK, Bakal Ditahan? |
![]() |
---|
Utang Luar Negeri Indonesia Turun 1,6 Miliar Dolar AS di Juli 2025 Jadi 432,5 Miliar USD |
![]() |
---|
Ide Menkeu Purbaya Kucurkan Dana ke Perbankan Dinilai Mirip dengan Eks Menteri Ekonomi Era Megawati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.