Senin, 29 September 2025

Pengamat: Purbaya Ingin Jadi 'Striker' Agar Ekonomi Indonesia Tumbuh 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang cenderung berfokus pada stabilitas fiskal dan menjaga pondasi perekonomian agar tetap kuat.

|
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Lita Febriani
PODCAST TRIBUNNEWS - Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Syahrir Ika di redaksi Tribunnews.com, Palmerah Selatan, Jakarta, Kamis (18/9/2025).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Obsesi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia 6 persen dari produk domestik bruto (PDB) jadi sorotan publik.

Ini karena target tersebut terlalu ambisius di tengah situasi ekonomi yang penuh tekanan.

Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Syahrir Ika mengatakan, target tersebut dapat tercapai jika kepemimpinan ekonomi nasional mampu menyeimbangkan ambisi pertumbuhan tinggi dengan pengelolaan risiko yang kuat.

Syahrir menilai gaya kepemimpinan setiap menteri berbeda. Ia mencontohkan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang cenderung berfokus pada stabilitas fiskal dan menjaga pondasi perekonomian agar tetap kuat.

"Kalau Ibu Sri Mulyani dalam sekian tahun terakhir dia mengambil langkah ini yang banyak orang menaksir beliau mengambil posisi lebih menjaga stabilitas fiskal atau stabilitas perekonomian. Jadi artinya pertumbuhan ekonomi setinggi ini (5 persen) itu bagi dia capaian yang bisa dikombinasikan dengan misi menjaga ekonomi," tutur Syahrir saat berkunjung ke Kantor Tribunnews.com, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

Ia bahkan mengibaratkan gaya kepemimpinan Sri Mulyani saat menjabat sebagai Menteri Keuangan seperti seorang pemain belakang di tim sepak bola.

"Ya kira-kira kalau mau main bola itu Ibu Sri Mulyani di posisi back atau memperkuat di belakang. Jangan sampai banyak tercipta gol dan diciptakan gaya difensif dalam sebuah pilihan kebijakan," kata Syahrir.

Berbeda dengan Sri Mulyani, menurut Syahrir, Purbaya justru ingin mengambil peran lebih ofensif, sehingga diibaratkan sebagai pemain penyerang.

"Tapi kalau Pak Purbaya ini dia mau keluar dari jebakan ini. Jadi saya melihat mungkin Pak Purbaya mengambil posisi sebagai striker, dia ingin keluar dari jebakan 5 persen," jelasnya.

Baca juga: Jurus Menteri Purbaya Realisasikan Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Selain ambisi pertumbuhan, Purbaya juga disebut memiliki visi keluar dari middle income trap, sekaligus 5 percent trap yang sudah beberapa tahun dirasakan Indonesia.

"Yang kedua, dia (Purbaya) punya posisi bagaimana kalau kita keluar dari middle income trap. Mimpi tumbuh tinggi penting. Dia berpikir sebagai menteri baru ya bagaimana caranya?"

"Jadi kita tidak bisa dalam waktu berapa bulan atau satu tahun menyaksikan visi beliau untuk membuat ekonomi bisa bergerak 5 ke 6, 6 ke 7, 7 ke 8. Yang berarti kan dia stepping satu-satu, baru dia atur strateginya," ucap Syahrir.

Namun demikian, Syahrir mengingatkan agar visi pertumbuhan tinggi tetap dibarengi dengan kualitas dan pemerataan.

Baca juga: Menkeu Purbaya Wanti-wanti soal Dana MBG, jika sampai Oktober Tak Diserap dengan Baik, Akan Diambil

"Kita berharap, mimpi dia ini mimpi yang rasional dan itu membuat bangsa Indonesia punya posisi baru di global. Tinggal diatur tumbuh tinggi, tapi berkualitas. Jadi menurut saya, misi pertumbuhan ekonomi betul. Tapi misi peningkatan kesejahteraan jauh lebih penting," ujarnya.

Meski disebut sebagai “striker”, Syahrir menegaskan Purbaya tetap perlu memperhatikan sisi pertahanan ekonomi.

"Jadi kalau, Pak Purbaya dia penyerang. Tapi sekali-sekali dia jadi back juga, karena risiko ini bisa kita kendalikan gitu. Jadi jangan kebanyakan main muter bola di depan gawang."

"Tapi juga dia penguatan back-nya perlu, penguatan defense perlu juga, karena banyak risiko yang kadang-kadang tiba-tiba datang dan kita nggak bisa kendalikan," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan