Kabinet Prabowo Gibran
Ide Menkeu Purbaya Kucurkan Dana ke Perbankan Dinilai Mirip dengan Eks Menteri Ekonomi Era Megawati
Kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menggelontorkan dana sebesar Rp 200 triliun ke sistem perbankan mendapatkan sorotan.
Penulis:
willy Widianto
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menggelontorkan dana sebesar Rp 200 triliun ke sistem perbankan mendapatkan sorotan banyak pihak.
Salah satu yang menyoroti kebijakan Purbaya tersebut adalah Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas.
Ia juga dikenal sebagai ahli ekonomi Islam asal Indonesia dan pernah menjadi dosen Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, sebelum pensiun 2020.
Kata Anwar, ada persamaan antara persamaan pandangan Purbaya dengan Dorojatun Kuntjoro Jakti, Eks Menko Perekonomian Kabinet Gotong Royong era Presiden Megawati Soekarnoputri.
"Dorojatun saat itu merasa heran dengan adanya kelebihan likuiditas di perbankan sebesar Rp 200 triliun sementara pengangguran tinggi padahal kalau dana tersebut di masukkan ke sektor riil tentu akan bisa membantu mengurangi masalah yang ada," kata Anwar dalam pernyataannya, Minggu(14/9/2025).
Menurut Anwar salah satu masalah yang dihadapi bangsa ini adalah terbatasnya lapangan kerja sehingga belum mampu menyerap seluruh tenaga kerja baru sehingga persoalan pengangguran dan kemiskinan masih saja menjadi masalah utama bagi pemerintah.
Angka kemiskinan di Indonesia pada Maret 2025 adalah 8,47 persen atau setara dengan 23,85 juta jiwa.
Tingkat pengangguran terbuka per februari 2025 sekitar 4,76 persen dan jumlah absolut pengangguran sekitar 7,28 juta orang, jumlah peningkatan angkatan kerja sebesar 3,67 juta orang dan PHK per Juni 2025 mencapai 42.385 orang.
Untuk imengatasi hal tersebut diperlukan dana atau modal bagi mendorong investasi dan pembangunan infrastruktur serta lainnya agar tercipta lapangan kerja baru.
Oleh karena itu Purbaya sebagai Menteri Keuangan ingin memaksa mekanisme pasar bisa berjalan lebih cepat dengan memberi suntikan dana, sehingga diharapkan ekonomi bisa tumbuh lebih cepat.
Sumber dananya sebesar Rp.200 triliun diambil dari dana pemerintah yang mengendap di BI yang besarnya sekitar Rp 430 triliun dan dipindahkan ke dalam sistem perbankan.
Dunia perbankan tentu akan berusaha mencari return yang lebih tinggi karena ada cost yang mereka tanggung berupa bunga deposito sebesar 4 persen pertahun.
Di situ lah akan terjadi dorongan bagi terjadinya pertumbuhan ekonomi karena kredit dan pembiayaan juga tumbuh.
"Jadi dengan adanya suntikan dana ke dalam sistem finansial, diharapkan akan bisa menggerakkan sektor riil dan perekonomian secara keseluruhan," kata Anwar.
Lalu dimana letak perbedaan Purbaya dan Dorojatun?
Kabinet Prabowo Gibran
Ketua Komisi XI DPR Tantang Menkeu Purbaya Bisa Tekan Pajak Konsumsi jadi 10 Persen |
---|
Jokowi Blak-blakan soal Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dan Sri Mulyani: Mazhab Ekonominya Beda |
---|
Purbaya Yudhi Sadewa dan Harapan Baru Tata Kelola Keuangan Negara |
---|
Belum Genap Seminggu Dilantik Jadi Menkeu RI, 3 Statement Purbaya Tuai Sorotan: Terbaru Curhat Gaji |
---|
Jurus Menteri Purbaya Realisasikan Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.